MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wacana bergabungnya sebagian wilayah Kabupaten Aceh Besar ke kota Banda Aceh untuk perluasan ibukota provinsi Aceh terus mendapat dukungan.
Peukan Bada sebagai salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kotamadya Banda Aceh disebut – sebut sebagai salah satu daerah yang paling potensial untuk bergabung dengan ibukota provinsi tersebut.
Ketua Ikatan Pemuda Peukan Bada (IPPB) Saifullah Mustafa merupakan salah seorang yang sangat mendukung wacana sebagian wilayah Aceh Besar seperti Peukan Bada bergabung dengan Kota Banda Aceh. Hal ini menurutnya karena kurangnya perhatian dari Pemkab Aceh Besar dan demi pemerataan pembangunan, memudahkan pelayanan administrasi, serta kesejahteraan masyarakat.
“Hal ini sesuai dengan hasil rapat khusus menanggapi berkembangnya isu tersebut yang digelar oleh IPPB pada Selasa malam, 10 Desember 2019 kemarin,” kata Saifullah Mustafa dalam siaran persnya kepada mediaaceh.co, Sabtu 14 Desember 2019.
Menurutnya, Aceh Besar itu terlalu luas dengan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang sedikit dan jarak ibukota kabupaten yang sangat jauh dari jangakauan masyarakat Peukan Bada.
“Pada dasarnya kami sangat setuju dengan isu pemekaran seperti alasan yang diungkapkapkan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali. Namun sudah 19 tahun kami menunggu dan rasanya itu mustahil terwujud dan kami enggan berlarut – larut dan terbuai dengan janji serta isu pemekaran yang tak kunjung terealisasikan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh pemuda Peukan Bada lainnya, Muhammad Andra. Dia menilai pembangunan di Aceh Besar tidak merata.
“Hari ini kita harus realistis melihat bagaimana ketimpangan pembangunan terjadi, cukup mudah menandakan batas antara Aceh Besar dan Banda Aceh. Kalau malam lihat saja lampu jalan dan kalau siang lihat aspal hotmix. Itu baru satu sisi, belum lagi sisi sosial, masalah ternak berkeliaran dan sampah yang juga tidak terurus dengan baik,” pungkas Muhammad Andra.
Menurutnya, Peukan Bada adalah salah satu kecamatan yang unik yang ada di daratan Aceh Besar.
“Kita punya potensi pariwisata khususnya Pulo Bunta yang sampai hari ini tidak tersentuh dan mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar,” ungkapnya.[] (zik/rel)
Discussion about this post