MEDIAACEH.CO, Aceh Singkil – Warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB, Aceh Singkil, perdana mendapatkan pendidikan belajar mengajar melalui program pendidikan kesetaraan PKBM Al-Azhar Singkil.
Kabid Pendidikan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, Bay Suminggara, mengatakan program pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan bertujuan supaya warga binaan yang sempat tertunda pendidikan dapat mengikuti pembelajaran kembali dan memperoleh ijazah kelak.
“Ijazah ini akan menjadi bekal mereka nantinya setelah mereka keluar, dengan harapan agar siswa binaan bisa melanjutkan mimpi – mimpi mereka seperti apa yang mereka harapkan di masa depan,” tuturnya.
Di tahap awal ini, warga binaan diberikan pendidikan kesetaraan, lalu nanti jika sudah sukses di tahap awal warga binaan ini akan diberikan pendidikan wirausaha supaya nantinya mereka dapat berwiraswasta setelah keluar dari tahanan.
Ada 48 orang warga binaan menerima sebuah pelayanan pendidikan kesetaraan paket A, B dan C dari PKBM AL – Azhar dibawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil.
Disamping itu, Pengelola PKBM Al-Azhar Singkil, Maya Seroja mengatakan, kriteria siswa yang mendapat pelayanan pendidikan kesetaraan paket A, B dan C adalah warga binaan yang sempat tertunda pendidikannya baik putus SD, putus SMP dan putus SMA.
Pelayanan yang akan diberikan oleh lembaga tersebut adalah, memberikan pendidikan kepada seluruh warga binaan yang masuk dalam sasaran program yang sudah ditentukan.
“Kita memberikan penyuluhan tentang pendidikan moral dan agama kepada siswa setiap sebulan sekali, mereka juga mengikuti ujian semester UNBK dan USBN,” katanya.
Pendidikan dan pelayanan gratis kepada warga binaan yang terdaftar sebagai peserta tenaga didik dalam program pendidikan kesetaraan PKBM Al-Azhar Singkil.
“Jadi tidak ada istilah bahasanya seseorang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya, kita tidak pungut biaya sama sekali yang tertunda pendidikannya bisa memperoleh pendidikan alternatif di PKBM AL-Azhar, melalui sekolah nonformal, kami siap menerima seseorang yang ingin belajar,” ujarnya.
Segala peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran disiapkan oleh lembaga tersebut hingga guru pendamping untuk mendampingi selama proses pembelajaran berlangsung.
Sementara itu, Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Aceh Singkil, Azwir mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pendidikan Aceh Singkil karena telah mengadakan pendidikan bagi kesetaraan bagi warga binaan di Rumah Tahanan Singkil.
Discussion about this post