MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Unit Pelaksana Tugas (UPT) Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (UPT-BPSDPL) Padang dan instansi terkait gagal mengubur bangkai paus sperma yang terdampar di Pantai Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur karena operator alat berat yang akan disewa sedang tidak berada di lokasi.
Awalnya, pada Sabtu (23/6), tim BPSDPL bersama masyarakat sepakat untuk membakar bangkai paus yang mulai membusuk. Namun, pada Minggu (24/6) pagi, tiba-tiba masyarakat desa menolak karena khawatir sampah dan sisa pembakaran masuk ke area tambak saat air laut sedang pasang.
Setelah berdiskusi kembali, akhirnya disepakati bangkai tersebut akan dikubur di pantai dengan menggunakan alat berat yang disewa seharga Rp 10 juta. Namun, saat akan dikubur, rupanya operator alat berat sedang tidak berada di tempat sehingga tim BPSDPL memutuskan pulang ke Padang, Sumatera Barat.
“Kita harap Pemda melalui instansi terkait segera membangun komunikasi dan sinergisitas, sehingga bangkai paus ini segera tertangani dan kita siap membantu,” kata Ketua Tim BPSPL Padang, Ariston, Minggu (24/6).
Paus sperma jantan berbobot 13,5 ton tersebut awalnya terdampar di Kuala Ici Cut, Desa Seuneubok Baroh, Darul Aman, Aceh Timur, Jumat (15/6). Oleh masyarakat sekitar, paus tersebut sempat ditarik ke laut lepas namun kembali terdampar di Kuala Bagok, Aceh Timur, pada Sabtu (16/6).[] Sumber: Kumparan.com
Discussion about this post