MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Suryani, seorang pasien wanita meninggal dunia dalam upaya melahirkan anak ketiganya di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh, Selasa 29 Maret 2016. Korban meninggal bersama bayinya setelah berusaha melahirkan tanpa pertolongan dokter selama 16 jam.
Korban warga desa Lambate, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar ini dibawa ke RSIA oleh suaminya Muslem Puteh pada Senin subuh sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, pada pukul 13.00 siang keluarga sempat memohon untuk segera dilakukan tindakan operasi karena upaya melahirkan secara normal tidak kunjung berhasil.
Muslim Puteh, suami korban, mengatakan permintaan keluarga pasien untuk dilakukan tindakan operasi tidak ditanggapi pihak rumah sakit karena memang tak ada dokter yang bertugas menangani istrinya saat itu.
Muslem mengatakan, selama berjam-jam kemudian istrinya terus berjuang untuk melahirkan dengan hanya ditemani oleh dua orang perawat.
Melihat kondisi Suryani yang semakin lemas dan kesadarannya mulai timbul tenggelam, pihak keluarga lantas meminta pasien untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), namun permintaan itu justru ditanggapi dengan kemarahan para perawat. Padahal, lanjut Muslem air ketuban istrinya telah pecah dan kepala bayi mulai terlihat.
Setelah menunggu dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 10.00 malam, tiba-tiba seorang perawat memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUZA. Saat itu kondisi pasien dalam keadaan semakin parah.
Namun semua terlambat, sang bayi telah meninggal dunia setiba di RSUZA. Namun begitu tindakan operasi segera dilakukan untuk mengangkat bayi dan menyelamatkan sang ibu yang kondisinya semakin parah.
Beberapa jam setelah operasi, yaitu pada Selasa 29 Maret 2016, pukul 04.00 subuh Suryani juga ikut menghembuskan nafas terakhir.
Jenazah Suryani bersama bayinya kemudian dimakamkan dalam satu liang di Gampong Lambate, Darul Kamal, Aceh Besar. Suryani meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.
Sementara itu Direktur RSIA Erni Ramayani saat ditemui mediaaceh.co Selasa sore 29 Maret 2016, justru mengaku tidak tahu-menahu soal kematian ibu dan bayi tersebut. "Saya akan periksa dulu data pasiennya, karena ada begitu banyak basien di sini," kata Erni Ramayani. []
Discussion about this post