Jumat, Juni 20, 2025
MEDIAACEH.CO
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom
No Result
View All Result
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom
No Result
View All Result
MEDIAACEH.CO

ADO Kritisi 10 Tahun MoU RI-GAM

by Redaksi
15 November 2015
in Tak Berkategori
Reading Time: 2 mins read
FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Jakarta – Hingga 10 tahun perdamaian Aceh masih dirayakan dengan seromonial, romantisme dan nostalgia. Sewajarnya, memasuki 10 tahun RI-GAM berjabat tangan diselenggarakan dengan menukik untuk mengetahui hal-hal yang belum ada realisasi.

Demikian rumusan kesimpulan yang disampaikan oleh komunitas  Awak Droe Only (ADO) alias Aceh Diaspora yang tersebar di berbagai negara dan daerah.

“Mengikuti rangkaian 10 Tahun Perayaan Damai Aceh sejak Sabtu dan puncaknya pada Minggu 15 November 2015, masih berleha-leha dengan serimonial dari meja ke meja seperti tahun lalu,” kata kata Koordinator ADO, Teuku Yusra Darma dalam siaran persnya, Minggu, 15 November 2015.

“Tidak ada perubahan yang signifikan dibandingkan pelaksanaan selama sembilan tahun MoU Helsinki. Padahal setiap tahun menghabiskan miliaran uang rakyat untuk serimonial ini,” tambahnya lagi.

Teuku Yusra Darma menjelaskan, perdamaian di angka 10 lebih bermakna dengan membuka catatan-catatan yang belum ada realisasi baik yang bersumber dari Pemerintah Indonesia atau Pemerintah Aceh.

Diakuinya, selain realiasasi dari hal-hal yang bersifat simbolik seperti bendera daerah, logo daerah dan sebagainya, perlu tindakan nyata menawarkan solusi di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.

“Angka pengangguran, angka kemiskinan, bayi kurang gizi dan sebagainya terus meningkat. Harusnya, di angka 10 tahun damai Aceh, hal-hal yang miris itu semakin berkurang,” pinta pekerja profesional di Jakarta ini.

ADO mengingatkan, pelaku perdamaian Aceh yang diawali sejak Jeda Kemanusiaan dengan puncak pada CoHA Desember 2002 lalu MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 adalah rangkaian yang bersambung.

Untuk itu, kepada juru runding GAM dan juru runding RI sejak era Presiden Gus Dur dan SBY layak diberikan tempat khusus untuk mengenang upaya mereka mengakhiri pertumpahan darah di Tanoh Endatu.

“Juru runding kedua pihak layak dihadirkan setiap tahun untuk memperingati konflik yang terjadi selama 30 tahun lebih. Namun yang utama, memperhatikan nasib warga sipil yang terimpas konflik dan perlu didengarkan, bagaimana nasib mereka kini,” ajak Teuku Yusra Darma.

Dia mengingatkan agar duet kepemimpinan Abu Doto (Zaini Abdullah) dan Mualem (Muzakir Manaf) bisa kompak dengan saling mengisi. Sudah menjadi rahasia umum, antara gubernur dan wakil gubernur tidak harmonis.

Untuk itu, mereka yang berasal dari satu rahim GAM dapat bersatu untuk kemajuan Bumi Tjoet Njak Dhien dengan melepaskan egoprib adi atau kelompok.

“Rakyat ingin melihat Abu Doto dan Mualem satu kata untuk kepentingan masyarakat. Jadi jangan berharap perdamaian di Aceh bertahan jika antara Aceh 1 dengan Aceh 2 tidak sehaluan. Padahal ketika perang dulu, mereka itu kompak dan retak setelah berdamai,” pungkas Teuku Yusra Darma.

Previous Post

Rektor Berharap Raker UIN Hasilkan Program Unggulan

Next Post

Mengkritik Sikap Eksekutif Soal Bendera Aceh

JanganLewatkan!

Pulau di Singkil Kembali ke Aceh, Mualem Disambut Meriah di Bandara SIM

Pulau di Singkil Kembali ke Aceh, Mualem Disambut Meriah di Bandara SIM

by Redaksi
18 Juni 2025
0

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mendapat sambutan hangat dari masyarakat Aceh...

Polres Aceh Utara Masuk Lima Besar Polres Type A Kompolnas Award 2025

Polres Aceh Utara Masuk Lima Besar Polres Type A Kompolnas Award 2025

by Zulkifli Anwar
18 Juni 2025
0

MEDIAACEH.CO, Aceh Utara - Polres Aceh Utara masuk nominasi lima besar Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Award 2025 kategori Polres type...

Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi

Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi

by Redaksi
18 Juni 2025
0

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh - Senator DPD RI asal Aceh, Azhari Cage SIP, mengapresiasi hasil kesepakatan para pihak di Jakarta yang...

Next Post

Mengkritik Sikap Eksekutif Soal Bendera Aceh

Selain Aceh, Provinsi Ini juga Memiliki Bendera Sendiri

Discussion about this post

BeritaTerbaru

Pulau di Singkil Kembali ke Aceh, Mualem Disambut Meriah di Bandara SIM

Pulau di Singkil Kembali ke Aceh, Mualem Disambut Meriah di Bandara SIM

18 Juni 2025
Polres Aceh Utara Masuk Lima Besar Polres Type A Kompolnas Award 2025

Polres Aceh Utara Masuk Lima Besar Polres Type A Kompolnas Award 2025

18 Juni 2025
Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi

Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi

18 Juni 2025
Sah, Presiden Putuskan Status Empat Pulau, Ini Tanggapan Wali Nanggroe dan JK

Sah, Presiden Putuskan Status Empat Pulau, Ini Tanggapan Wali Nanggroe dan JK

17 Juni 2025
4 Pulau Sah Milik Aceh, Mualem: Terima Kasih Presiden Prabowo

4 Pulau Sah Milik Aceh, Mualem: Terima Kasih Presiden Prabowo

17 Juni 2025
  • Home
  • Iklan
  • Karir
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2021 MEDIAACEH.CO

No Result
View All Result
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom

© 2021 MEDIAACEH.CO