MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu hal yang dilakukan Dinkes adalah menyelenggarakan sosialisasi serta edukasi penguatan layanan kesehatan melalui peningkatan 3M Plus bersama lintas sektor dan meningkatkan peran Juru Pemantau Jentik (Jumantik) desa.
Untuk diketahui, Jumantik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah. Mereka adalah petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk malakukan pemantauan jentik nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM, Senin (26/2/2024), mengatakan, DBD adalah bentuk demam berdarah (DB) yang dapat mengancam jiwa. DBD itu sendiri merupakan penyakit infeksi virus demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Disampaikan Amir Syarifuddin, negara yang beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan suhu yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor risiko penularan virus demam berdarah.
Kata Amir Syarifuddin, kasus DBD di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2023 sebanyak 60 kasus dengan angka kematian 0 orang, dan telah dilaksanaan foging focus dan sosialisasi di Masyarakat terkait penyakit DBD. Tahun 2022 sebanyak 89 kasus dengan angka kematian 0 orang serta telah dilaksanakan fogging focus dan sosialisasi di masyarakat terkait penyakit DBD.
Pada periode Januari 2024, sebanyak 14. orang terinfeksi DBD dan 1 orang meninggal, telah dilaksanakan foging fokus serta sosialisasi di Masyarakat terkait penyakit DBD.
“Sebagai upaya untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan sosialisasi serta edukasi penguatan layanan kesehatan melalui peningkatan 3M Plus bersama lintas sektor dan meningkatkan peran Jumantik desa,” ujar Amir.
Dalam berbagai hal, lanjutnya, banyak upaya yang harus dilakukan mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan pasien, hingga sosialisasi pencegahan. Ia juga menyebut peran Jumantik sangat diperlukan. Jumantik bertugas menyaring jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal.
“Terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, menampung udara di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum,” jelasnya lagi.
Amir Syarifuddin juga berharap para Jumantik dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD.
“Sarang nyamuk tersebut hendaknya segera diberantas agar tidak menimbulkan DBD. Oleh karena itu, biasakan perilaku hidup sehat dengan lingkungan yang bersih,” Tuturnya,” demikian disampaikan Amir Syarifuddin. []
Discussion about this post