MEDIAACEH.co, Banda Aceh – Anggota DPD RI asal Aceh M Fadhil Rahmi menegaskan dirinya ingin membantu membuka akses pendidikan terhadap anak-anak pedalaman Aceh, serta keterisoliran masyarakatnya.
“Bagi saya, investasi paling berharga bagi masyarakat di pedalaman itu adalah pendidikan dan kesehatan dan transportasi,” kata Fadhil Rahmi, Jumat 16 Desember 2022.
Sejauh ini, kata Fadhil, dirinya rutin mengunjungi daerah-daerah pedalaman yang minim penduduk/pemilih serta tidak menjadi prioritas di mata oleh politisi pada umumnya.
Tujuannya, ingin menjaring aspirasi masyarakat di pedalaman sebagai upaya membuka keterisoliran sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk akses pendidikan dan kesehatan dan pelayanan dasar lainnya seperti masyarakat di perkotaan.
“Hanya dengan tiga hal ini mereka bisa membangun daerahnya dan mendapat keadilan dan pemerataan,” ujar pria yang akrab disapa Syech Fadhil itu.
Fadhil menegaskan bahwa dirinya juga berasal dari daerah pedalaman, namun karena investasi pendidikan dari orang tua dirinya bisa seperti sekarang hingga menyelesaikan pendidikan sampai ke Mesir.
Berkaca dari pengalaman pribadi, maka kemudian dirinya saat ini telah mengangkat puluhan anak asuh dari berbagai pedalaman di Aceh, salah satunya dari kepulauan Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.
“Mayoritas anak asuh saya berasal dari pedalaman dan kepulauan, seperti Pulo Aceh, Kepulauan Banyak Singkil, pedalaman Bireuen, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tengah,” katanya.
Fadhil menyampaikan, pembiayaan pendidikan terhadap puluhan anak asuh tersebut diambil dari gajinya selama menjabat sebagai anggota DPD RI. Mereka semua ditempatkan ke dayah-dayah (pesantren ) di seluruh Aceh.
Investasi pendidikan bagi anak pedalaman, lanjut Fadhil, juga bertujuan untuk mempertegas pentingnya pendidikan, serta peningkatan taraf hidup mereka kemudian hari.
“Suatu saat ketika mereka selesai, mereka kembali ke daerah mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun ekonomi keluarga dan masyarakat. Ini harapan saya,” kata Fadhil Rahmi.
Meskipun kegiatan yang dilakukannya tak bersinggungan dengan politik dan abnormal bagi politisi pada umumnya, Syech Fadhil yakin bahwa apa yang dilakukannya tersebut sesuai dengan matematika tuhan.
“Beri yang terbaik, kemudian biar Tuhan yang menilainya, yang melihatnya. Matematika tuhan itu bukan satu tambah satu sama dengan dua,” pungkasnya.[]
Discussion about this post