MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin menggelar pertemuan dengan para Influencer dan Selebgram. Pertemuan tersebut berlangsung di Hotel Hermes Palace, Jumat malam 6 Maret 2020.
Dalam pertemuan itu, Jamaluddin mengatakan, Aceh sangat terkenal dengan laut dan pulaunya. Karena itu, ia meminta semua pihak untuk terlibat agar mempromosi tempat wisata yang ada di Aceh.
“Era digital mempercepat informasi, karena itu, promosi wisata juga harus dilakukan dengan melibatkan Influencer dan Selebgram,” kata Jamal.
Ia berharap ke depan, turis yang datang ke Aceh harus lebih meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Salah satu promosi yang kita lakukan adalah dengan mengusung konsep halal tourism yang tujuannya adalah untuk mengubah imej yang negatif yang selama ini berkembang,” kata Jamaluddin.
Ia berharap Influencer dan Selebgram mau menjadi juru bicara atau duta untuk mempromosi wisata Aceh.
Egy Fegri, Selebgram, mengatakan, orang luar melihat Aceh lebih ke hal negatifnya, seperti soal pakaian, cambuk dan lain sebagainya.
Selain itu, ada beberapa tempat wisata yang susah diakses melalui transportasi, seperti akses ke pulau banyak masih terkendala dengan transportasi karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sampai ke lokasi.
“Kami berharap agar yang negatif jangan terus dibesarkan, seharusnya yang baik dikeluarkan dan yang buruk disimpan,” ujarnya.
Kaka Al Farisi, Selebgram, mengatakan, ia bersama temannya-temannya sering memposting tentang Aceh.
“Kita salah satu duta Aceh, kita sering posting tentang Aceh. Kita harus lebih bertanggung jawab soal apa yang kita posting,” kata kaka.
Ia meminta kepada Influencer dan creator harus harus bertanggung jawab soal apa yang diposting di media sosialnya. “Kita harus bikin Aceh hidup dan orang lain suka.”
Jamal menambahkan, selaku orang Aceh harus punya tanggung jawab moral. “Setiap apa yang kita posting tentang kebaikan, ada nilai atau kepuasan batin.
Selain itu, ia mengatakan, untuk mempermudah akses ke lokasi wisata harus membangun konektivitas.
“Perlu ada konektivitas antara Banda Aceh ke Singkil. Membangun konektivitas tidak mudah, karena harus melibatkan semua pihak atau dinas terkait,” ujarnya.
Jamaluddin menambahkan, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan (5.55 persen) dibandingkan tahun 2018, yaitu mencapai 2.636.916 terdiri dari 2.529.879 orang (wisnus) dan 107.037 orang (wisman).
Sementara, kunjungan wisnus dan wisman ke Aceh tahun 2018 mencapai 2.498.249 terdiri dari 2.391.968 orang (wisnus) dan 106.281 orang (wisman).
“Target kunjungan wisatawan 2020 adalah 3 juta (wisnus) dan 150 ribu (wisman). Hal ini akan tercapai bila semua stakeholder yang tergabung dalam “Aceh Incorporated” saling mendukung, bersinergi dan mempromosikan Aceh melalui semangat “Like, Love and Share Aceh” dan branding wisata Aceh “The Light of Aceh,” kata Jamaluddin.
Discussion about this post