MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar meminta semua elemen untuk terus menjaga kelestarian hutan dan satwa, hal itu perlu dilakukan dalam upaya penyelamatan hutan dari aksi pembalakan liar dan perburuan satwa- satwa yang ada di hutan Aceh.
“Aceh salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki hutan yang bagus. Kita masih memiliki satwa yang perlu dilindungi seperti badak, harimau, gajah dan satwa lainya. Maka kita mengharapkan semua elemen merawat kelestarian alam yang melimpah ini,” ujar Malik Mahmud di sela- sela kunjungan ke Aceh Timur, Kamis 23 Januari 2020.
Dalam kunjungan itu, Malik Mahmud menilai upaya Bupati Aceh Timur dalam merawat kelestarian hutan dan menjaga satwa sangat serius. Bahkan Wali Nanggroe mendukung penuh serta menyambut baik rencana Pembangunan dan Pengelolaan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur.
“Upaya penyelamatan hutan dan satwa ini sangat kita dukung. Apalagi keberadaan satwa badak ini hampir punah. Maka pembangunan penangkaran adalah upaya untuk menyelamatkan badak itu sendiri,” kata Wali Nanggroe seraya mengharapkan semua elemen terus berkampanye menjaga hutan dan satwa di Aceh.
Di sisi lain, Wali Nanggroe mengaku salut dengan pembangunan yang telah dipacu oleh pemerintah Aceh Timur saat ini, namun di hadapan bupati Rocky ia menekankan untuk lebih meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kekayaan satu negeri itu bagaimana ekonomi masyarakat itu tumbuh dan hebat. Ekonomi masyarakat baik maka majulah Negara itu, maka konsep- konsep inilah yang perlu kita terapkan untuk membangun Aceh,” tandas Malik Mahmud.
Komit jaga Hutan dan Satwa
Sementara Bupati Aceh Timur, H Hasbalalh Bin H.M. Thaib, berkomitmen akan lebih serius menjaga satwa dan kelestarian hutan untuk itu ia mengharapkan agar masyarakat untuk menjaga kawasan hutan dan habitat yang ada di dalamnya, baik gajah, harimau, orangutan atau berbagai jenis satwa lainnya.
Upaya serius pemerintah dalam menyelesaikan persoalan lingkungan bahkan dilakukan,seperti permasalahan konflik gajah dengan manusia yang kerap terjadi di Aceh Timur. Pemerintah daerah telah mengambil sikap dengan membangun tempat penangkaran gajah atau Conservation Response Unit (CRU) di Serbajadi.
“Ini adalah keseriusan kita dalam upaya menyelamatkan satwa di hutan Aceh Timur. Kita terus berkomitmen menjaga kelestarian alam yang akan kita wariskan nanti untuk anak cucu kita,” kata Rocky.
Discussion about this post