MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tanpa kritik pemerintah bisa kehilangan arah. Oleh karena itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengimbau seluruh mahasiswa untuk tetap kritis terhadap kebijakan dan program yang sedang dan akan dijalankan Pemerintah Aceh. Meski demikian, Nova mengingatkan agar kritik yang disampaikan dengan penuh tanggung jawab dan beretika.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur, saat menerima kunjungan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM) Fisip se-Aceh, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Kamis 23 Januari 2020.
“Dalam menjalankan roda pemerintahan, saya tentu membutuhkan masukan dan sumbangan saran, dan kritik adalah salah satu bentuk sumbang masukan. Sebagai mahasiswa, kalian tidak boleh berhenti mengkritik pemerintah. Jika kalian berhenti mengkritik, maka pemerintah bisa kehilangan arah. Namun, kritik tentu harus disampaikan dengan rasa tanggungjawab dan beretika. Yang saya tidak suka itu fitnah, freaknews, bullying,” ujar Nova.
Plt Gubernur menjelaskan, berbagai bentuk bullying dan freaknews yang beekembang di medsos selama ini adalah pembelajaran yang tidak baik bagi generasi muda.
“Segala usia bisa mengakses medsos. Nah, adik-adik kalian mulai dari sekolah dasar hingga SMA tentu dapat membaca praktik bullying, hoax dan freak news di medsos yang sangat tidak beretika. Hal ini tentu menjadi contoh yang tidak baik bagi generasi mendatang karena kalianlah yang nantinya akan menggantikan kami memimpin negeri ini. Untuk itu kalian harus menjadi pribadi yang matang, memiliki kapasitas dan kapabilitas serta berintegritas,” sambung Plt Gubernur.
Di sisi lain, Plt juga menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mengumpulkan mahasiswa, memberi bantuan dan mengharuskan mahasiswa mendukung dan satu suara dengan dengan segala kebijakan pemerintah.
“Kita tidak boleh satu koor, kemudian kalian menjadi pendukung dan mengamini setiap kebijakan pemerintah. Sebagai agen perubahan, sikap kritis mahasiswa sangat kami butuhkan. Sebagai anak bangsa, maka apa yang disampaikan Teuku Riza Murli dari BEM Fisip Unsyiah tadi sudah tepat, bahwa tujuan kita sama membawa Aceh ke arah yang lebih baik, sesuai fungsi masing-masing. Nah, sebagai mahasiswa, maka sumbang saran dan kritik kalian tentu sangat kami butuhkan,” kata Plt Gubernur.
Semua elemen di Aceh adalah bagian yang integral dari pembangunan. Kita adalah satu tim, namun dengan posisi dan fungsi yang berbeda, maka jalankan fungsi itu dengan penuh tanggungjawab.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BEM Fisip Unsyiah Teuku Riza Murli, juga menyampaikan, bahwa Fisip Unsyiah akan menjadi tuan rumah Kongres BEM Fisip se-Sumatera yang akan digelar pada tanggal 12 hingga 16 Februari mendatang. Untuk itu, Riza mengundang Plt Gubernur untuk hadir dan membuka secara kongres yang akan dihadiri oleh 100 peserta.
“Kami berharap bapak dapat mendukung kegiatan kami dan hadir serta membuka Kongres BEM Fisip se-Sumatera yang akan digelar di Unsyiah selaku tuan rumah,” ujar Riza.
Menanggapi permintaan itu, Plt Gubernur berjanji akan hadir dan membuka Kongres III BEM Fisip se-Sumatera . “Insya Allah, Pemerintah Aceh siap mendukung pelaksanaan kongres tersebut. Jika tidak ada tugas mendesak, saya juga akan hadir dan membuka acara,” katana.
Dalam pertemuan tersebut, Plt Gubernur turut didampingi oleh Juru Bicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata dan Saifullah Abdulgani. Sedangkan para mahasiswa yang bersilaturrahmi adalah perwakilan dari BEM Fisip Unsyiah, BEM Fisip UIN Ar-Raniry, BEM Fisip Unimal dan BEM Fisip Universitas Teuku Umar Meulaboh, dan Ketua Panitia Kongres Anzal Nazar.
Kongres BEM Fisip se-Sumatera akan dihadiri oleh 100 peserta, yang berasal dari 30 BEM Fisip. Sejumlah pemateri nasional direncanakan mengisi acara tersebut, di antaranya Menteri Agraria Sofyan Djalil, anggota DPR RI, Teuku Riefky Harsya, Anggota DPD RI Fadhil Rahmi dan mantan Koordinator Kontras Haris Azhar.
Discussion about this post