MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Uni Emirat Arab (UEA) menyampaikan minatnya untuk investasi dalam pengembangan properti, khususnya di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Luhut bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis menggelar jumpa pers usai mendampingi Presiden Joko Widodo di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi.
“Dibicarakan juga untuk Aceh. Sebelumnya sudah dibicarakan dengan adiknya crown prince (Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed) untuk Aceh, UEA ingin masuk ke properti,” imbuh Luhut, seperti dilansir Antara, Senin 13 Januari 2020.
Untuk menindaklanjuti rencana investasi UEA tersebut, Luhut berencana mengundang gubernur Aceh dan tokoh-tokoh terkait guna membahas rencana kerja sama.
“Minggu depan akan undang gubernur Aceh dan tokoh-tokoh untuk bicara ini karena mereka ada beberapa syarat,” jelasnya.
Salah satu alasan UEA ingin berinvestasi di Aceh, menurut Luhut, lantaran Sheikh Hamid, adik Putra Mahkota UEA menyebut jarak terbang dari Abu Dhabi ke provinsi Serambi Mekah itu hanya berkisar 5 jam. “Saya pikir ini satu langkah yang hebat,” katanya.
Sebelumnya disampaikan bahwa Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Abu Dhabi untuk menawarkan investasi di ibu kota baru. Selain itu, Jokowi juga akan menjemput bola investasi yang sempat dibicarakan sebelumnya, mulai dari proyek kilang minyak, gas, pembangkit listrik, hingga pendidikan dan kesempatan kerja.
“Beliau diundang ke Istana (Kepresidenan Qasr Al Watan), ada pembicaraan bilateral. Setelah itu, ada pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed plus mitra dari Softbank. Besoknya sebagai keynote speaker (di Abu Dhabi Sustainability Week),” tutur Menteri Sekretaris Negara Pratikno.[] (Sumber: CNNIndonesia.com)
Discussion about this post