MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Presiden Iran Hassan Rouhani mengirim peringatan terbaru kepada Amerika Serikat (AS). Rouhani mengatakan Iran akan memberikan respon yang sangat berbahaya jika AS membuat kesalahan lagi.
Peringatan itu dilontarkan Rouhani ketika ketegangan dengan AS tampaknya telah mereda.
Rouhani mengatakan serangan rudal balistik terhadap dua pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak adalah tindakan yang sah di bawah Piagam PBB.
“Jika AS membuat kesalahan lagi, (negara) itu akan menerima respons yang sangat berbahaya,” ujarnya memperingatkan AS seperti dilansir dari AP, Kamis 9 Januari 2020.
Setali tiga uang dengan Rouhani, seorang komandan militer Iran bahkan mengeluarkan ancaman dengan nada yang lebih menantang.
“Garda Revolusi akan menjatuhkan balas dendam yang lebih keras terhadap musuh dalam waktu dekat,” ucap anggota kepala staf gabungan Iran, Abdollah Araghi, menurut kantor berita Iran Tasnim.
Tasnim juga mengutip pernyataan pejabat komanda Garda Revolusi Iran (IRGC), Jenderal Ali Fadavi, yang mengatakan serangan rudal itu hanya salah satu satu manifestasi dari kemampuan IRGC.
“Kami mengirim lusinan rudal ke jantung pangkalan AS di Irak dan mereka tidak bisa melakukan apa pun,” katanya.
Sedangkan Jenderal Amir Ali Hajizadeh, yang memimpin program kedirgantaraan negara itu, mengatakan bahwa sementara Iran hanya menembakkan 13 rudal ke dua pangkalan, mereka siap meluncurkan ratusan rudal. Ia mengatakan Iran secara bersamaan telah melakukan serangan siber terhadap sistem pemantauan AS.
Ia juga mengulangi klaim yang tidak berdasar bahwa puluhan orang Amerika terbunuh atau terluka dalam serangan itu. Namun ia mengatakan tujuan operasi itu bukan untuk membunuh siapa pun, tetapi untuk menyerang mesin militer musuh.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa ia tidak akan membalas secara militer atas serangan terhadap pangkalan militer negaranya. Pernyataan Trump ini membangkitkan harapan bahwa perselisihan yang terjadi saat ini, yang membawa kedua negara ke tepi perang habis-habisan, mungkin mereda.
Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik terhadap pangkalan militer AS di Irak. Iran mengatakan serangan itu adalah pembalasan atas serangan AS yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, arsitek strategi keamanan regionalnya, di Irak awal pekan ini.
Serangan terhadap Soleimani juga membunuh seorang komandan tinggi milisi yang didukung Iran di Irak yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer, yang juga bersumpah untuk membalas dendam. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa proksi regional Iran dapat melakukan serangan.
Selain meluncurkan serangan rudal, Iran juga mengabaikan komitmennya yang tersisa di bawah kesepakatan nuklir 2015. Trump telah menarik AS dari perjanjian itu pada Mei 2018. Tetapi Rouhani mengatakan bahwa Iran akan terus bekerja sama dengan inspektur PBB.[] (SINDOnews.com)
Discussion about this post