MEDIAACEH.CO, Semarang – Guna mendukung secara maksimal Festival Tari Ratoh Jaroe 2019, Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) melakukan Roadshow dan Promosi Seni Budaya Aceh di berbagai tempat, salah satunya di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 25 Agustus 2019.
“Kegiatan Ratoh Jaroe telah dilaksanakan 12 kali, terhitung sejak 2007. Artinya, pagelaran ini masih diikuti oleh berbagai kalangan,” kata Kepala BPPA, Almuniza Kamal, Sabtu 24 Agustus 2019.
Hal tersebut, lanjut Almuniza terbukti dengan banyaknya peserta yang ikut serta setiap tahunnya. Dan roadshow dan promosi seni budaya Aceh juga untuk mendukung festival tersebut.
Almuniza menjelaskan, Tahun ini tercatat ada ratusan pelajar dan mahasiswa yang ambil andil dalam Festival Ratoh Jaroe 2019 mulai dari DKI Jakarta, Banten, Semarang, D.I Yogyakarta, dan Bandung.
Hal itu pula yang terus mendorong BPPA untuk konsisten menggelar Festival Ratoh Jaroe. Sebab telah telah menarik perhatian masyarakat luar untuk ikut berpartisipasi.
“Oleh karena itu pula, Badan Penghubung Pemerintah Aceh terus menggelar acara tersebut dengan pertimbangan: pagelaran Festival Ratoh Jaroe 2019 menjadi ajang Diplomasi Kebudayaan Aceh kepada kalangan luar. Sebab selama ini hanya dilaksanakan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek),” terang Almuniza.
Menurutnya, perhatian masyarakat luar Jabodetabek terhadap tarian kreasi Ratoh Jaroe menjadi catatan penting bagi Pemerintah Aceh dan BPPA karena kebudayaan Aceh dapat diterima dengan baik.
Festival Ratoh Jaroe 2019 nantinya menampilkan 10 grup Ratoh Jaroe baik dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Universitas dari perwakilan Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Selain itu, BPPA juga serius mendukung diplomasi kebudayaan dan mendukung pula promosi Event Aceh 2019 dan promosi produk Industri Kecil Menengah (IKM) dengan menghadirkan stand Pameran Potensi Sumber Daya Alam Aceh (Mini).
“Yang di dalam stand tersebut akan kita tampilkan pula berbagai Kuliner Tradisi Aceh, yakni timphan, keukarah, 300 cup kupi Aceh, dan Peragaan Busana Aceh oleh Cutkak dan Cutbang serta Agam dan Inong,” jelasnya.
Discussion about this post