MEDIAACEH.CO, Banda Aceh-Calon legistatif Nasdem Abdul Rafur membantah telah menggunakan fasilitas negara berupa mobil jenazah sebagai alat kampanye. Dia juga membantah jika disebut telah membubuhkan logo partai di mobil itu.
Menurut Rafur yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRK Banda Aceh, mobil jenazah itu merupakan pelaksanaan program aspirasinya melalui Dinas Kesehatan Banda Aceh yang kemudian dihibahkan untuk Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Namun setelah dihibahkan kepada pihak gampong Peuniti, aparatur desa setempat kemudian menitipkan mobil tersebut kepada Abdul Rafur. Hal itu dikarenakan biaya perawatan dan operasional yang besar.
“Pihak keuchik tidak mampu mengelola mobil itu, juga tempat tidak ada jadi dititip di tempat saya karena biaya operasionalnya besar . Selama ini juga saya tidak membawa mobil itu untuk kampanye,” ujarnya kepada awak media, Jumat malam 5 April 2019.
Menurutnya, sangat disayangkan jika dirinya dituduh telah melakukan kampanye dengan menggunakan fasilitas negara karena keberadaan mobil jenazah tersebut sangat membantu masyarakat Peuniti dan Banda Aceh karena gratis.
“Biaya mobil itu saya tanggung semua itu tidak saya bebankan kepada masyarakat,” kata Rafur.
Bahkan menurut Rafur, dirinya terlibat langsung untuk mengantar jenazah ke pemakaman.
“Kalau di daerah, kalau ada yang meninggal di Aceh Besar atau Banda Aceh saya yang bawa sendiri ke kuburan mungkin itu yang dianggap saya sering pakai mobil itu secara pribadi . Padahal itu sudah jelas kita bawa jenazah, kalau pakai pribadi tidak ada, karena saya tahu aturan dan saya malu,” ujarnya.
Sementara itu, Keuchik Peuniti, Kamaruddin A latief membenarkan bahwa pihak aparatur desa menitipkan mobil jenazah itu kepada Abdul Rafur.
“Biaya perawatan tidak ada, lahan parkir tidak ada, biaya operasional juga besar kita tidak berani tanggung, takut hilang dan lain sebagainya beliau sudah mampu menanganinya, mampu bertangung jawab, jadi semua terkait ambulan ini dipakai untuk gampong,” ujarnya.
Kamaruddin menjelaskan, keberadaan mobil tersebut sangat membantu desa Peuniti yang dihuni oleh 7500 jiwa. Selama ini menurutnya, mobil jenazah itu juga digunakan sebagaimana mestinya bukan untuk kampanye.
“Tidak benar jika dikatakan Rafur menguasai aset, itu hoak sama sekali tidak ada,” katanya.
Kamaruddin juga membantah jika di mobil tersebut dikatakan telah dibubuhi logo partai.
“Bukan (logo partai), nomor kontak person (Rafur) saja karena kalau ada kemalangan di kampung, nomor ini berdering beliau yang bergerak menjemput jenazah membawa ke tempat ke pemakaman, karena mobil ini kami titip kepada beliau, beliau yang mengemudikan mobil jenazah itu nanti bisa telpon beliau langsung. Kalau logo Partai tidak ada,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Peuniti melaporkan Abdul Rafur ke Panwaslih Banda Aceh karena diduga menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye. Menanggapi laporan tersebut Panwaslih Banda Aceh akan melakukan kajian terlebih dahulu.
“Kita akan lakukan kajian di Panwaslu apakah terpenuhi unsuur, kalau terpenuhi unsur formil materinya kemudian kita akan register. Kemudian baru kita akan duduk bersama Gakkumdu,” ujarnya.
Discussion about this post