MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Sebanyak 93 ulama di Aceh akan diberangkatkan ke tanah suci melalui Banda Sultan Iskandar Muda pada Minggu, 31 Maret 2019. Para ulama tersebut akan menunaikan ibadah umrah bersama Partai NasDem, seperti yang dijanjikan oleh Surya Paloh beberapa waktu silam.
Sebelum berangkat, para jamaah umrah tersebut dipeusijuk oleh Abu Lamkawe dan Abu Keuniree, serta dilepas secara resmi oleh Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil, di Kantor DPW NasDem Aceh, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu 30 Maret 2019.
Ketua Panitia Pelaksana sekaligus ketua rombongan, Taf Haikal, mengatakan pelaksanaan umrah ini sudah direncanakan sejak tiga bulan yang lalu. Tepatnya saat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bersilaturahmi dengan para ulama Aceh.
“Tapi baru sekarang bisa diberangkatkan sekarang. Namun terlepas dari apapun, ini merupakan niat baik dari pribadi Surya Paloh,” ujar Taf Haikal.
Taf Haikal menyebutkan, sebenarnya ada 100 orang yang akan diberangkatkan umrah. Namun karena ada beberapa kendala, hanya 93 orang saja yang diberangkatkan.
Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil, mengatakan biaya untuk keberangkatan umrah tersebut seluruhnya ditanggung pakai dana pribadi Surya Paloh.
“Ini merupakan sedekah dari pribadi Surya Paloh. Karena dalam kunjungannnya ke Aceh beberapa waktu yang lalu, beliau beritikad jika diberikan rezeki yang lebih, maka beliau ingin memberangkatkan orang Aceh ke tanah suci,” kata Zaini Djalil.
Zaini Djalil juga mengatakan, niat membawa umrah para ulama, teungku, dan marbot mesjid di Aceh sudah lama direncanakan. Tapi baru bisa dilakukan hari ini, dengan berbagai pertimbangan.
“Semua dibiayai oleh beliau. Semua kebutuhan difasilitasi, termasuk biaya pembuatan passpor, biometrik, dan sebagainya,” pungkasnya.
Zaini menyebutkan, meskipun ini tahun politik, tapi kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik.
“Beliau sangat iklhas memberangkatkan para ulama, teungku dayah, dan marbot masjid untuk berumrah,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Zaini menjelaskan bahwa ada stigma Partai NasDem diskriminasi terhadap Islam tidaklah benar.
“Di kantor DPP NasDem itu setiap harinya ada shalat berjamaah, setiap malam Jumat ada pengajian dan sudah beberapa kali khatam, dan setiap waktu selalu ada adzan mengumandang,” jelas Zaini.[]
Discussion about this post