MEDIAACEH.CO, Banda Aceh-Dalam kunjungannya ke Aceh, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk mengantisipasi berita hoak di tahun politik.
Di tahun politik, kata Jokowi, penyebaran berita hoak sangat merajalela. Media sosial menjadi lapangan bagi lawan politik untuk menyebarkan berita fitnah demi menjatuhkan lawan.
Jokowi menegaskan, dirinya sering menjadi korban kekejian media sosial. Isu yang paling sering dihembuskan adalah mengenai hubungan Jokowi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Saya sampaikan di mana-mana, PKI itu dibubarkan tahun 1965, saya lahir tahun 1961, umur saya baru empat tahun masa ada PKI balita, tidak logis tapi ada yang percaya,” ujarnya saat menjadi pemateri di Unsyiah, Banda Aceh, Jumat 14 Desember 2018.
Jokowi menegaskan, sangat tidak logis jika dirinya dikaitkan dengan partai terlarang yang dipimpin Aidit. Bahkan, Jokowi merasa tergelitik dengan foto yang beredar saat Aidit tengah berpidato dan didekatnya terlihat seorang anak mirip dirinya.
“Foto ini DN Aidit pidato tahun 1955 kok saya ada di dekatnya. Fitnah-fitnah keji seperti ini dalam rangka politik marilah kita hindari. Ini tidak beretika, tidak ada tata krama, tidak islami,” ujarnya.
Jokowi mengajak para kandidat baik di Pilleg atau Pilpres untuk berpolitik dengan cara yang santun dengan mengedepankan asas persaudaraan. Jokowi mengingatkan para kandidat untuk adu argumen dan prestasi bukan adu foto hoak.
“Saya ajak masyarakat untuk berpolitik dengan cara-cara yang baik yang namanya adu progam, adu gagasan, adu prestasi, adu rekam jejak, cara seperti itu yang harus kita kedepankan jangan gambar-gambar seperti tadi kasihan masyarakat karena banyak yang percaya,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Aceh untuk yang ke-10 kali, Presiden Jokowi dijadwalkan akan bertemu ulama-ulama Aceh, selanjutnya meresmikan sejumlah proyek strategis nasional termasuk peletakan batu pertama pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli dan juga KEK Arun, Fly Over Sp Surabaya, peresmian masjid At-Taqarub Pidie Jaya, pembagian sertifikat wakaf bagi 200 orang serta konsolidasi bersama tim kampanye daerah (TKD) Aceh.
Sebelumnya tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf optimis meraup suara dominan di Aceh. TKN menargetkan mampu menguasai 70 persen suara di Serambi Mekkah.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, untuk mencapai target, pihaknya harus mengantisipasi penyebaran hoak dengan cara menguasai media sosial dan juga menerapkan strategi pintu ke pintu.
“Ini akan kami sampaikan kepada seluruh tim di Aceh,” ujarnya.
Discussion about this post