MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – drg Erni Ramayani Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh mengaku, tidak mengetahui terkait kasus kematian ibu dan bayi saat bersalin di rumah sakit itu.
"Itu dari mana informasinya, karena kita harus lihat dulu dari statusnya bagaimana," kata drg Erni Ramayani saat ditanya oleh wartawan, Selasa 29 Maret 2016, di Banda Aceh.
Korban sudah masuk ke rumah sakit Ibu dan Anak sejak jam 6.00 WIB pagi hingga jam 20.00 WIB tidak dilakukan tindakan tindakan apapun, sementara air ketuban pasien sudah pecah dan kondisi pasien semakin kritis.
"Itu kita lihat dulu data di IGD-nya ya," kata drg Erni Ramayani.
Sebelumnya diberikan, Gubernur Aceh menyatakan akan menindak tegas Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh apabila terbukti indikasi adanya kelalaian penanganan ibu dan bayi yang meninggal Selasa 29 Maret 2016 menjelang subuh.
"Kalau terbukti karena kelalaian kami akan bertindak tegas," kata Zaini Abdullah saat mendatangi Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rabu 30 Maret 2016.
Gubernur Zaini Abdullah tidak menyebutkan sanksi yang akan diterima pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dia mengaku, kejadian ini sangat fatal kerena menyabab kematian ibu dan bayi.
"Kita sedang mencari inti masalahnya, apa benar karena lalai, memang kejadian fatal sekali," kata Zaini Abdullah.[]
Discussion about this post