MEDIAACEH.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku heran dengan sering terjadinya pesawat dan helikopter milik TNI yang jatuh. Teranyar, helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP nomor HA 5171 mengalami kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret 2016 sekitar pukul 17.55 WITA.
"Saya juga merasa heran kok jatuh-jatuh mulu. Itu pekerjaan Kemhan untuk memeriksa lebih detail kenapa itu," kata Ryamizard di kantornya, Jakarta, Senin 21 Maret 2016.
Padahal, Ryamizard menjelaskan, helikopter yang jatuh di Poso tersebut terbilang baru dan dibuat pada tahun 2012. Helikopter buatan Amerika Serikat itu ditumpangi 13 orang. "Ada perintah khusus (investigasi) atau tidak itu urusan Kemhan kok," ucapnya.
Di dalam helikopter tersebut, 13 penumpang itu disiapkan untuk operasi gabungan dengan Polri untuk menangkap kelompok bersenjata pimpinan Santoso atau Operasi Tinombala di Poso. Ryamizard juga tak menampik bila korban atau penumpang helikopter tersebut terdapat perwira intelijen di TNI.
"Ya namanya intelijen di mana-mana penting, di mana bisa tahu, itu intelijen mata dan telinga. Kalau enggak ada intelijen mata kuping buta bagaimana bisa jalan," jelas Ryamizard.
"Iya dong, semua harus ada intelijen, di mana pun ada, Australia di mana-mana. Cuma kita negara baik menginteli negara sendiri bukan negara lain. Kalau negara lain enggak tahu itu," tandasnya.[]
Sumber: merdeka.com
Discussion about this post