MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh berhasil meringkus dua tersangka bandar narkoba jenis sabu-sabu yang beroperasi di Pulau Sabang. Selain meringkus dua bandar sabu tersebut, petugas juga berasil mengamankan barang bukti berupa tujuh bungkus narkotika jenis sabu dengan total seberat 1.4 ons.
Kedua bandar sabu yang kini ditahan oleh pihak BNNP, masing-masing berinisial M alias Bombom dan B alias Thailand.
Ketua BNNP Aceh, Kombes Pol Armensyah Thai dalam konferensi pers yang berlangsung di kantor BNNP Aceh, Kamis 17 Maret 2016, mengatakan aksi kedua bandar sabu ini terungkap setelah mendapat laporan dari warga yang resah dengan maraknya transaksi narkoba di Kota Sabang.
Kedua bandar sabu tersebut dibekuk di dua lokasi dan waktu yang berbeda. Sebelumnya pada Rabu 9 Maret 2016 tim BNN berasil meringkus M alias Bombom di sebuah pondok di pinggir pantai Anoi Itam, Kota Sabang.
"Setelah melakukan pengembangan tim bnn kembali berasil meringkus seorang badar sabu lagi yang berinisial B yang telah meloloskan diri ke Banda Aceh. Ia ditangkap di jalan Laksamana Malahayati Kabupaten Aceh Besar," kata Armensyah Thai.
Selain itu dari tangan tersangka M petugas berhasil mengamankan barang bungki berupa tujuh bungkus narkotika jenis sabu seberat 2,42 gram, sedangkan dari tangan tersangka B/ petugas berhasil mengamankan barang bukti satu bungkus besar narkotika jenis sabu yang dibalut dengan lakban warna kuning seberat 101,92 gram, dan empat bungkus lainya yang dibungkus dengan plastik bening seberat 31,72 gram.
Kombes pol Armensyah Thai juga mengatakan peredaran narkoba di Aceh sudah sangat mengkhawatirkan. Letak geografis Aceh yang menghadap langsung Selat Malaka dan Samudera Hindia telah menjadikan Aceh sebagai pintu masuk yang menjadi incaran para bandar narkoba.
Luasnya garis pantai yang tak mungkin terpantau keseluruhannya oleh petugas membuat narkoba dengan leluasa masuk ke Aceh. Bahkan menurut Armensyah, Aceh merupakan salah satu pintu masuk narkoba dari jaringan internasional untuk kemudian disebar ke seluruh Sumatera hingga Pulau Jawa.
"Seluruh Aceh sudah rawan narkoba. Jadi pemetaan BNNP Aceh semua Kabupaten rawan narkoba," katanya.
Discussion about this post