MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal menjadi salah satu pemateri dalam talkshow soal Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unsyiah di aula fakultas setempat, Senin 7 Maret 2016.
Pemateri lain yang hadir dalam talkshow bertajuk “LGBT Marak, Apa Sikap Kita?” ini, yakni Kadis Syariat Islam Aceh Prof Syahrizal Abbas, Wakil Ketua MPU Aceh Teungku Faisal Ali, Direktur Koalisi NGO HAM Aceh Zulfikar Muhammad, perwakilan Akademisi Bakti SH MHum, dan Psikolog Dahlia S.Psi M.Si.
Dalam paparannya, Illiza menegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memfatwakan LGBT haram.
“Jika ulama telah mengatakan demikian, maka tidak ada yang boleh mengatakan LGBT itu adalah pilihan,” kata Illiza.
Wali Kota menyebutkan, LGBT merupakan penyakit yang harus disembuhkan, dan ampunan Allah luas sekali. Dalam Islam, kata Illiza, antara yang haq dan batil tidak boleh dicampuradukkan.
“Kalau sudah terbukti, harus diterapkan hukumnya. Namun tentu akan ada pembinaan dulu, kita masih punya waktu untuk menyelamatkan anak-anak kita. Bimbing, dan ajak dia kembali ke jalan Allah. Islam itu indah, tidak sembarangan orang yang diduga berzina misalnya, langsung dicambuk, minimal harus ada saksi empat orang,” katanya.
Illiza kemudian menekankan pentingnya upaya sosialisasi serta pencegahan, dan itu merupakan tugas semua pihak.
“Saat ini kita telah menerapkan pendidikan diniyah di sekolah-sekolah. Penguatan di dalam keluarga juga sangat penting. Peran pemerintah terus mengawal, menjaga, dan mencegah perkembangan LGBT di Banda Aceh,” katanya.
Wali kota juga mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan kekekarasan terhadap pelaku maksiat karena sudah ada lembaga yang berwenang menanganinya.
“Jika ada yang merasa dirinya LGBT dan mau bertobat silahkan datang ke saya, kita akan bina. Tapi ingat, jika kedapatan oleh petugas, tetap hukum harus ditegakkan sebagaimana telah diatur dalam Qanun Jinayah,” pungkasnya.[]
Discussion about this post