MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Lama tak terdengar kabar, mantan tahanan politik Aceh, Teuku Ismuhadi Jafar sedang fokus menukuni bisnis milik keluarganya di Jakarta. Mantan orator ulung yang sempat mendekam di lapas Cipinang ini menolak terjun dalam dunia politik.
Bisnis yang digeluti saat ini merupakan biro jasa travel dan transportasi yang berkantor di Cilandak, Jakarta. Bisnis ini sudah lama dirintis oleh keluarganya. Kini sudah memiliki beberapa cabang di pusat ibu kota tersebut.
Pria kelahiran Bireuen, 29 Januari 1969 ini mengungkapkan, berhenti di dunia politik tidak mengubah pandangannya tentang konsep membangun Aceh. Baginya, membangun Aceh tidak hanya dengan terjun ke panggung politik semata, melainkan banyak cara yang bisa ditempuh dalam membangun Aceh.
“Bagi saya pribadi, membangun Aceh itu sendiri tidak mesti terjun ke dunia politik. Asalkan ada niat tulus disertai kesadaran dalam lubuk hati kita sendiri Insya Allah Aceh ini juga bisa kita bangun,” kata Teuku Ismuhadi kepada mediaaceh.co saat ditemui di Nacha Travel Cafe, Banda Aceh, Minggu, 10 Januari 2015.
Sembari menyeruput kopi, ayah dua anak ini mengungkapkan, selain melanjutkan bisnis keluarganya, seluruh aktivitasnya juga dicurahkan untuk fokus kepada keluarganya.
Pasalnya, kata Tgk Ismuhadi lagi, hukuman yang dijalaninya selama 20 tahun ini dinilai telah menelantarkan istri dan kedua anak-anaknya.
“Sewaktu saya ditahan, anak sulung saya masih berusia 2 tahun. Jadi inilah saatnya saya luangkan waktu untuk menjaga kedua buah hati dan istri saya ini. Saat saya masih dalam tahanan, anak-anak saya selalu menangis dan merengek lewat ibundanya untuk menemani dia ke sekolah,” ujar Tgk Ismuhadi.
Meskipun demikian, suami dari Aznani yang telah dinyatakan bebas bersyarat bersama dua tahanan politik lainnya pada Januari 2012 lalu ini mengaku sangat bersyukur dan tidak mampu membalas jasa masyarakat Aceh yang telah membantunya selama berada dalam tahanan. Mulai dari meringkuk di LP Cipinang hingga saat dipindahkan ke LP Banda Aceh dengan status asimilasi.
“Lee that watee nyan jasa-jasa syedara geutanyoe, pihlom asai loen katrok u Aceh sabee na nyang telpon pakat duek jep kupi atawa jak silaturrahmi deungon loen sinoe,” kata Tgk Ismuhadi.
Discussion about this post