MEDIAACEH.CO, Singapore – Media kenamaan Singapore, The Strait Time mengkritik pernyataan Presiden Indonesia, Jokowi yang akan memberikan amnesti kepada Din Minimi.
Dari laman yang berjudul “Jokowi to grant amnesty to Aceh rebel” ini menyebut Din Minimi sebagai “Daftar Pencarian Orang (most wanted man)” oleh pemerintah karena dianggap mengancam keselamatan negara.
Din Minimi yang aslinya bernama Nurdin Ismail beserta puluhan anak buahnya menyerahkan diri kepada pihak pemerintah. Mereka juga turut menyerahkan 15 pucuk senjata api dan satu karung berisi amunisi.
Mantan kombatan GAM ini sebelumnya dinyatakan bertanggungjawab setelah terlibat serangkaian aksi kriminal di Aceh. Salah satunya adalah terkait penembakan dua anggota intel TNI di wilayah pedalaman Aceh Utara.
Pada laman ini juga menjelaskan sejarah GAM yang melawan pemerintah pusat selama puluhan tahun sebelum ditandatanganinya pakta perjanjian damai dengan imbalan otonomi khusus pada tahun 2005.
Namun sebagian masyarakat menganggap Din Minimi sebagai “Robin Hood”. Alasannya, gelar “Robin Hood” tersebut layak disematkan kepada Din Minimi karena dianggap memperjuangkan hak-hak anak yatim dan janda korban konflik.
Namun puluhan kritikan juga diberikan kepada presiden Jokowi terkait pemberian amnesti kepada Din Minimi karena ia (Din Minimi-red) dianggap sebagai sipil bersenjata.
Discussion about this post