MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada, masih mempertanyakan apakah kelompok Din Minimi layak diberikan amnesti.
Hal tersebut disampaikan oleh Aryos Nivada pada diskusi publik terkait isu kasus kelompok bersenjata Nurdin Bin Ismail alias Din Minimi, di Aula Gedung Rektorat UIN Ar-Raniry, Kamis, 7 Januari 2016.
“Hari ini kerusakan sistem intelijen telah dilakukan oleh Sutiyoso, hal ini karena sangat mudah sekali operasi intelijen masuk ke Aceh,” ujar Aryos.
Kinerja seorang Badan Intelijen Negara (BIN), kata Aryos, adalah mencari informasi terlebih dahulu, kemudian baru diberikan kepada Negara atau Presiden.
“Namun kejadian kali ini hingga sampai pada tahap negosiasi. Bagaimana sebenarnya posisi BIN?,” kata Aryos.
“Seorang pelaku kriminal kok dianggap pahlawan. Pelaku tindakan kriminal tetap harus dihukum,” ujarnya.
Menurutnya, apabila gerakan yang dilakukan oleh kelompok Din Minimi adalah sebuah gerakan yang ingin menuntut keadilan, maka kenapa harus dilakukan dengan cara anarkis.
“Jangan anarkis apabila memang ingin menuntut keadilan, kenapa tidak kita menyadarkan masyarakat. Kenapa mesti harus dengan kekerasan,” kata Aryos.
“Hak mendapatkan keadilan terhadap korban terhadap kasus ini seperti apa? Apabila ini dicampur aduk dengan politik maka akan binasa,” ujarnya.[] (zik)
Discussion about this post