MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan oleh Pemerintahan Indonesia, mulai hari ini atau 5 Januari 2015, ternyata tidak memberikan dampak baik bagi sopir angkutan umum labi-labi yang ada di Kota Banda Aceh.
Harga premium dari sebelumnya Rp7.300 menjadi Rp7.150. Sedangkan solar dari harga Rp6500 menjadi Rp5.950.
Kata salah seorang supir labi-labi di kota Banda Aceh, Muhammad, hal tersebut tidak memberikan keuntungan bagi para supir.
Pasalnya, jika harga BBM turun otomotis pihaknya juga akan menurunkan harga tarif angkutan.
“Bagaimana kami turunkan tarif angkutan sedangkan untuk saat ini saja kami penumpang sudah berkurang. Belum lagi dengan keuntungan kami,” tuturnya kecewa.
Hal sama juga dikatakan oleh Salman, supir labi-labi rute Seulimum-Banda Aceh. Ia mengaku kecewa turunnya BBM sebab katanya tarif angkutan akan berubah tidak stabil lagi seperti biasanya. “Tarif angkutan pasti juga akan turun hingga , penumpang sekarang sudah tidak ada lagi sepi. Jika harga murah apa yang saya dapatkan,” pungkasnya.
Ia mengatakan, seharusnya pemerintah tetap konsisten dalam menentukan harga BBM jika seperti ini tarif penumpang juga akan terganggu. “Pemrintah harus bijak seharusnya, kasihanilah kami masyarakat kecil, dulu sudah dinaikkan sekarang malah diturunkan lagi,” katanya.
“Belum lagi untuk uang minyak, gaji dan persen yang kami berikan kepada pemilik mobil. Bisa jadi kami akan teramcan untuk tidak tarik angkutan lagi,” tutup Salman dengan kesal. [] (mal)
Discussion about this post