Jakarta – Presiden Joko Widodo mengapresiasi optimisme warga Aceh yang berhasil menyelesaikan permasalahan-permasalahan pasca diterjang tsunami tepat hari ini sebelas tahun yang lalu.
“Saya melihat dengan semangat masyarakat di Aceh, dengan optimisme masyarakat di Aceh, kondisi sangat-sangat berat itu bisa diselesaikan sendiri oleh masyarakat Aceh yang tentu saja dengan bantuan-bantuan dari pemerintah dari luar semuanya,” ujar Jokowi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (26/12).
Ia melanjutkan, “Tapi kita melihat sekarang ini di Aceh, karena ada semangat, karena ada optimisme, mereka bekerja gotong-royong, bareng-bareng, sehingga problem itu bisa diselesaikan. Saya kira dunia melihat itu.”
Mengenai masih adanya warga yang trauma terhadap tragedi yang menimpanya sebelas tahun lalu itu, Jokowi berpandangan bahwa selama ini masyarakat yang mengalami trauma telah didampingi oleh tim-tim psikolog.
“Saya kira sebelumnya sudah didampingi oleh tim-tim psikolog, tapi itu memang sebuah bencana yang sangat besar, dan menewaskan hampir 200 ratusan ribu penduduk. Saya kira itu fakta, tapi kita lihat, kita ke kampung di sana, saya kira secara umum sudah normal,” katanya.
Hari ini, sebelas tahun lalu, Aceh menangis. Tepat pada 26 Oktober 2004, setelah gempa dahsyat, Aceh disapu tsunami. Musibah internasional ini hingga kini masih jadi kenangan.
Saat tsunami mengempas Aceh, sekitar 80 ribu nelayan dan keluarganya menjadi korban. Mereka tersapu tsunami, sementara sebagian besar peralatan menangkap ikan dan pelabuhan hancur.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar peringatan kejadian itu. Acara yang digelar Sabtu hari ini, mencakup ziarah, zikir, serta upacara peringatan. Beberapa acara pendukung seperti panggung seni dan pameran pun digelar. | sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post