MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh mendorong Pemerintah Aceh mengalokasikan anggaran yang perspektif terhadap upaya pencegahan terjadinya banjir pada APBA 2016.
Hal itu dikatakan Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Anggaran GeRAK, Fernan terkait alokasi anggaran selama ini yang dinilai lebih difokuskan kepada upaya penanggulangan, bukan pencegahan.
Menurut Fernan, hasil analisa GeRAK Aceh menunjukan Belanja Insentif Hutan pada TA 2015 hanya sebesar Rp 23,3 miliar atau sebanyak 26 persen dari total belanja urusan kehutanan yang mencapai Rp 88,6 miliar pada tahun ini.
“Tentunya kita tidak hanya berharap kepada BPBD dan Dinsos dapat bertindak untuk tanggap darurat saat terjadinya bencana. Namun bagaimana seharusnya APBA kita juga perspektif mencegah terjadinya bencana itu sendiri, itu yang penting,” ujar Fernan dalam rilis yang diterima Mediaaceh.co, Kamis 17 Desember 2015.
Fernan juga mengatakan, setiap tahun Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota gencar mengalokasikan anggaran untuk membangun infrastruktur jalan, jembatan, talud, dan infrastruktur lainnya. Namun, lanjutnya, bencana yang datang selalu akan menghancurkan infrastruktur itu dan anggaran yang harus dikeluarkan akan lebih besar.
“Bagaimana sebenarnya perencanaan pembangunan harus menyentuh hal yang berspektif terhadap upaya mencegah terjadinya bencana,” katanya.
Ia memberi contoh, upaya pencegahan bencana dapat dilakukan dengan merehabilitasi hutan dan lahan serta peningkatan pengawasan kegiatan illegal di kawawan hutan.
Ia menyebutkan, banjir masih terjadi di beberapa wilayah Aceh, mulai dari Kabupaten Pidie, Aceh Utara, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya hingga Aceh Selatan dan termasuk wilayah Aceh Tengah.
Discussion about this post