Hari itu, Selasa sore, sang mentari sudah mulai condong ke ufuk barat. Satu mobil berisi barang-barang kebutuhan untuk bantuan darurat seperti beras, mie instant dan sejumlah pakaian sudah dipersiapkan. Tiga unit mobil lagi yang berlogo “The Leader DPRA Offroad Team” lengkap dengan benderanya ikut mengantarkan bantuan ke wilayah pesisir Barat Aceh yang ditimpa banjir dan longsor setelah Aceh dilanda hujan deras sejak beberapa pekan terakhir.
Rombongan yang diketuai Zulfadli ini mulai bergerak ba’da salat Magrib. Selain itu tampak juga Yu Salim, salah satu inisiator “The Leader DPRA Offroad Team”.
“Kami ingin menjenguk langsung lokasi dan korban bencana. Ini sesuai intruksi Ketua DPRA, Tgk H. Muharuddin, S.Sos.I yang juga selaku pembina The Leader DPRA Offroad Team,” kata Zulfadli.
Menurutnya, Tgk Muhar mengutarakan rasa prihatinnya atas musibah yang menimpa pesisir Barat dan Selatan Aceh ketika Aceh dilanda musim penghujan. Ia juga telah menghimbau kepada Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait untuk pro aktif dan terlibat langsung membantu korban banjir dan longsor.
“Kita ingin memberi semangat buat saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” timpal Zulfadli meniru ucapan Tgk Muhar.
Tak lama rombongan itu melaju. Meski was-was, rombongan ini tetap semangat ketika pertama kali menaiki kawasan Gunung Paroe, Gunung Kulu dan Geureutee. Apalagi ketika itu hujan masih turun membasahi kawasan pegunungan tersebut.
“Yang penting niat kita tulus dan ikhlas untuk membantu saudara kita yang terkena musibah banjir disana. Mereka masih membutuhkan uluran tangan kita. Sebenarnya Tgk Muhar ingin sekali ikut dengan rombongan kita. Tapi beliau harus menghadiri sidang paripurna malam ini sehingga amanah ini ditugaskan kepada kami,” ujar Zulfadli.
Rombongan akhirnya tiba di kota Meulaboh, Aceh Barat pada Selasa pagi sekitar pukul 04:23 WIB. Zulfadli menginstruksikan kepada seluruh tim panitia untuk istirahat dulu di sebuah penginapan di seputaran kota Meulaboh.
“Kita harus istirahat dulu agar besok fit bekerja. Besok kita harus cepat-cepat bersiap-siap untuk menyalurkan bantuan masa panik ini,” kata Zulfadli kepada anggotanya.
Rabu pagi, jarum jam menunjukkan pukul 09:15 WIB. Dua lelaki paruh baya sudah menunggu rombongan The Leader DPRA Offroad Team di tempat penginapan. Kedua warga itu adalah Tgk Jauhari, Ketua KPA/PA wilayah Aceh Barat dan Tarmizi, SE selaku camat Bubon.
“Alhamdulillah kaneutem kunjong kamoe sinoe, jinoe mantong ramee that syedara geutanyoe nyang gohlom meurumpok bantuan layak (Alhamdulillah sudah berkenan untuk mengunjungi kami disini, saat ini masih banyak saudara kita yang belum mendapatkan bantuan yang layak),” kata camat Bubon, Tarmizi,SE.
Hal senada juga diaminkan Tgk Jauhari selaku Ketua KPA/PA wilayah Aceh Barat. Ia mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus KPA/PA untuk turun ke lokasi membantu warga yang terkena musibah banjir dan longsor.
Tanpa komando, rombongan ini langsung bergerak ke lokasi. Di kantor camat Bubon, rombongan berhenti. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pegawai kantor camat Bubon. Turut juga hadir Serka Benriyadi dari Babinsa Koramil Bubon, serta dua anggota polisi yang kemudian diketahui dari Polsek Bubon.
Usai berdialog tentang kondisi terkini di sana, Zulfadli dan Yu Salim langsung memberikan bantuan berupa sandang dan pangan yang diterima secara simbolis oleh Camat Bubon, Tarmizi, SE.
Menurut Tarmizi, banjir terjadi di wilayah Bubon akibat meluapnya krueng Bubon.
“Kejadiannya malam minggu kemarin sekitar pukul 22:15 WIB dengan ketinggian 1 meter lebih, bahkan fasilitas kantor kami juga rusak akibat banjir,” kata Tarmizi.
Hal senada juga diungkapkan Ketua KPA/PA Aceh Barat, Tgk Jauhari. Menurutnya, sebanyak 17 desa ikut terendam banjir sehingga aktivitas warga sempat terhenti akibat meluapnya krueng Bubon.
“14 desa terparah sehingga 70% jalan raya terendam banjir setinggi 70 cm. Kita berharap kepada pemerintah Aceh melalui instansi terkait untuk melakukan pembersihan krueng bubon sehingga mampu mengurangi luapan air jika datangnya musim hujan. Apalagi lagi ratusan hektar sawah ikut terendam,”kata Tgk Jauhari lagi.
“Alhamdulillah, kali ini kami bisa mengunjungi saudara kita di sini setelah beberapa hari akses jalan terhambat. Sebenarnya, Tgk Muhar juga ingin kemari, namun beliau harus memimpin rapat paripurna sehingga beliau (Tgk Muharuddin-red) hanya menitipkan salam kepada kita,” kata Zulfadli.
Usai bertatap muka dengan warga Bubon, rombongan The Leader DPRA Offroad Team kembali melanjutkan perjalanan .
“Target kita selanjutnya ke Nagan Raya. Amanah Pak Ketua (Tgk Muhar-red) pokoknya kita usahakan harus mencapai akses jalan kemana saja selagi mampu kita capai. Bila perlu sampai ke titik akhir terhambat,” kata Yu Salim kepada MediaAceh.
Kendaraan kembali melaju, melewati jalananan kota Sufi yang masih digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa. Rombongan ini tiba di Posko KMPA di Simpang Peut, Nagan Raya. Usai berdialog singkat dengan panitia KMPA, rombongan ini langsung melanjutkan perjalanannya ke kecamatan Seunagan, Nagan Raya yang rusak parah ditimpa musibah banjir bandang sejak Sabtu malam, 12 Desember 2015.
Di stadion bola kaki Gampong Pante Ceureumen, Kecamatan Seunagan, rombongan ini berhenti dan disambut oleh camat Seunagan, Muhajjir Hasballah, Kapolsek Seunagan, AKP Wahyu T, S.Sos serta dua personil TNI dari kesatuan Babinsa Koramil Seunagan.
Begitu tiba di lokasi, rombongan ini langsung menyerahkan bantuan sandang pangan yang secara simbolis diterima oleh Camat Seunagan, Muhajir Hasballah. Usai menyerahkan bantuan, rombongan diajak keliling warga untuk melihat lokasi yang parah dihantam banjir bandang.
Amatan MediaAceh, dinding stadion bola kaki yang baru saja menggelar turnamen “Al Fatah Cup” juga rusak parah. Bahkan satu unit mobil milik Dishub Pemkab Nagan Raya juga ikut terguling akibat musibah banjir tersebut.
Kapolsek Seunagan, Wahyu T.Sos memparkan, bandang terjadi pada Sabtu malam, jam 23:00 WIB akibat meluapnya krueng Nagan setinggi 1,3 meter setelah tanggul jebol pengaman di seputaran sungai.
“Satu unit rumah hanyut dan 45 unit rumah rusak berat, stadion bola kaki juga rusak parah. Bahkan satu unit mobil milik dishub juga ikut hanyut,” kata Kapolsek Seunagan, Wahyu T,S.Sos.
Hal senada juga diungkapkan camat Seunagan, Muhajir Hasballah. Ia mendesak pemerintah Aceh untuk segera membangun tanggul pengaman di daerah aliran sungai “Krueng Nagan”.
“Kami meminta keseriusan pemerintah melalui instansi terkait untuk perlu dibangun tanggul di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Nagan, apalagi banjir yang terjadi kemarin sangat parah sekali,”kata Muhajir Hasballah.
Menurutnya, meski tidak ada korban jiwa, namun warga masih mengungsi ke pasar Jeuram dan trauma.
“Kejadiannya tengah malam lagi sehingga kami sangat was was,” tambah Koramil 04 Seunagan,Sersan Mayor Adam melalui babinsa Koptu Saiful Amri.
“Rencananya disini akan dibangun dapur darurat dan sumur bor di meunasah gampong Pante Ceureumen. Saya sangat berterima kasih sekali kepada Tgk Muharuddin selaku pembina team leader offroad DPRA yang sudah bersilaturrahmi dan memberikan bantuan kepada warga kami disini,” kata Muhajir Hasballah lagi.
Menjelang sore, perjalanan rombongan dilanjutkan ke Kecamatan Tadu Raya dan Tripa Makmur, Nagan Raya. Rombongan tiba sekitar pukul 21:15 setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih.
Di dua kecamatan ini, banjir merendam ribuan rumah dan areal persawahan. Di sejumlah titik, air mencapai pinggang orang dewasa.
Di sana, rombongan menyerahkan secara bantuan simbolis yang langsung diterima oleh M. Adam, Geusyik Drien Tujoh, Kecamatan Tripa Makmur dan Abu Kari, Geusyik Cot Mue, Kecamatan Tadu Raya. Di antaranya berupa beras, minyak goreng, mie instant beserta sejumlah kain sarung dan pakaian.
“Kamoe harap ban mandum beurayeuk saba dan tabah karna nyoe cobaan Allah ka geu uji geutanyoe. Bantuan nyoe hana seberapa tapi sesuai amanah Tgk Muhar seulaku keutuha tim meucoba meubantu seikhlas mungken,” kata Yu Salim.
Di sela-sela kunjungannya, rombongan ini turut berkomunikasi dan bercengkerama bersama warga setempat. Dalam rombongan ini juga turut hadir Ketua Partai Aceh Nagan Raya, Raja Mulia.
“Kami meminta perhatian pemerintah untuk melakukan pembersihan dan normalisasi Krueng Kuala Tripa dan daerah aliran sungai Krueng Matee yang terus meluap airnya ketika musim hujan datang,” kata Abdullah, salah satu warga setempat.
Menurutnya, ketika musim penghujan datang, banyak warga mulai panik akibat meluapnya air Krueng Matee.Hal senada juga diungkapkan ketua PA Nagan Raya, Raja Mulia.
“Warga disini sangat membutuhkan speedboat atau perahu karet serta balai pengungsian. Dalam tahun ini saja sudah enam kali banjir. Bahkan yang paling parah banjirnya sudah setinggi dada orang dewasa,” kata Raja Mulia.
Usai menyerahkan bantuan ke dua kecamatan tersebut, perjalanan rombongan The Leader DPRA Offroad Team berakhir di desa Cot Mue, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya dan kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Banda Aceh.Satu truk bantuan yang dibawa ludes terbagi setiba di sana.
“Alhamdulillah sekali, gak nyangka meski bantuan kita ala kadarnya tapi bisa bagikan secara merata. Berkat sekali dan ini juga karena keikhlasan kita bersama dalam membantu mereka,” kata Yu Salim.
Discussion about this post