MEDIAACEH.CO, Hepatitis A termasuk penyakit yang diwaspadai di musim hujan. Namun kemunculannya di IPB dengan korban tertular hingga belasan orang, tidak diperkirakan oleh pemerintah.
“DBD (Demam Berdarah Dengue) memang meningkat, tapi kalau hepatitis A ini memang di luar ekspektasi kami,” kata dr Koesnadi, Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bogor, ditemui Sabtu (12/12/2015).
Sebelum kasus di IPB, hepatitis A juga menjangkiti 95 santri di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Bogor. Namun dr Koesnadi menjamin, wabah penularan hepatitis A tidak ditemukan di tempat lain.
Ditambahkan oleh dr Koesnadi, hepatitis A tidak mematikan. Gejalanya memang banyak, tetapi penyakitnya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya. Hanya saja, pasien memang harus dirawat agar tidak menularkan virusnya ke orang lain.
Namun menurut salah satu situs dokter menyebutkan penyakit ini
menyerang sekitar 400.000 orang per tahun dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.
Gejala awal yang dapat muncul meliputi demam, mual, muntah, nyeri pada sendi dan otot, serta diare. Ketika organ hati sudah mulai terserang, ada beberapa gejala lain yang akan muncul, yaitu urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal. Selain itu, daerah perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit terutama jika ditekan.
Tetapi tidak semua pengidap mengalami gejala hepatitis A. Karena itu, penyakit ini kadang sulit untuk disadari. Hanya satu dari 10 penderita hepatitis A di bawah umur enam tahun yang mengalami sakit kuning. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan sekitar tujuh dari 10 akan mengalami sakit kuning.
Penyebab dan Penularan Hepatitis A
Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
Sanitasi yang buruk.
Kontak langsung dengan pengidap.
Berbagi jarum suntik.
Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Langkah Pengobatan Hepatitis A
Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya. Langkah pengobatan hepatitis A bertujuan untuk meringankan gejala-gejala yang dialami pengidapnya. Penanganannya meliputi mengonsumsi obat pereda gatal, sakit, mual dan muntah sesuai dosis. Organ hati juga perlu dibiarkan untuk beristirahat misalnya dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan berhati-hati dengan obat-obat yang bisa berdampak pada hati.
Waktu yang dibutuhkan pengidap untuk pulih sepenuhnya dari penyakit ini biasanya beberapa bulan. Pengidap yang berhasil sembuh total akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
Cara-cara Mencegah Hepatitis A
Karena penyebaran utamanya adalah melalui konsumsi sesuatu yang terkontaminasi, langkah utama pencegahan hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihan. Langkah ini dapat dilakukan dengan mudah, misalnya selalu mencuci tangan, menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang serta menghindari jajan di pedagang kaki lima.
Selain itu, vaksinasi hepatitis A juga dapat mencegah penyakit ini. Terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti orang yang mengidap penyakit hati kronis, pengidap hemofilia serta pengguna jarum suntik.
sumber: alodokter.com
Discussion about this post