MEDIAACEH.CO, Jantho – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) pertama di Gampong Meunasah Keudee, Krueng Raya Aceh Besar.
Program ini didukung oleh PT Bank Aceh dan PT Lafarge Cement Indonesia yang berkomitmen penuh mendukung program pembangunan berkelanjutan di Aceh Besar.
Untuk mewujudkan program tersebut, Pemkab Aceh Besar bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Ristek dan Dikti, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Pemerintah Provinsi Aceh yang juga turut didukung oleh Universitas Syiah Kuala.
“Energi hybrid ini dikenal dengan perpaduan tenaga surya dan angin, kapasitasnya mencapai 250 kW,” kata Kepala Bappeda Aceh Besar Surya Rayendra melalui Kabid Sarpras Bappeda Aceh Besar Fahmi Abduh melalui rilis yang diterima redaksi mediaaceh.co, Minggu 13 Desember 2015.
Fahmi menambahkan bahwa tujuan pembangunan ini untuk mempromosikan model pengembangan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berbasis energy ramah lingkungan (Green Energy) yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir yang seiring dan sejalan dengan konsep NAWACITA yang digagas oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sementara itu, Hidayati, salah seorang ahli kelautan di Bappeda Aceh, juga memperkuat. “Dipilihnya gampong meunasah keudee sebagai lokasi karena letaknya sangat strategis, terutama mendukung aktifitas nelayan dikawasan ini, ada TPI-nya, ada pasarnya, sehingga nelayan disana dapat lebih mudah menjual hasil tangkapannya ke industri pengolahan ikan yang sudah dibangun oleh Pemkab Aceh Besar,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Aceh Besar, Gunawan, SPi, MM, mengatakan selama ini nelaya di Krung Raya menjual hasil tangkapannya ke Medan.
”Nelayan di Krueng Raya selama ini menjual hasil tangkapannya ke Medan, tetapi dengan adanya dukungan energi ini maka industri perikanan yang sebelumnya sudah kita bangun dapat kita aktifkan kembali,” ujarnya.
“Keberadaan dari PLTH ini akan diarahkan sebagai ‘laboratorium lapangan’ pengembangan keilmuan dan aplikasi teknologi energi baru dan terbarukan (e.g. Centre for Renewable and sustainable Energy) di wilayah barat Indonesia, dan hari ini bertepatan dengan peringatan hari Nusantara, “kata Fahmi Abduh.
Sedangkan, Juanda Djamal, pendiri Saree School, yang juga hadir mengingatkan supaya inisiatif dari Pemkab Aceh Besar ini dapat diikuti dengan pemberdayaan masyarakat di kawasan Krueng Raya.
“Disamping masyarakat menjual hasil tangkapannya, kaum muda disana juga dilatih keahliannya untuk menjadi pekerja di industri pengolahan ikan tersebut,” kata Juanda Djamal.
Discussion about this post