MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – ISU politik terkait Pilkada 2017 kian memanas di Aceh, terutama pembahasan di warung-warung kopi yang ada di Aceh. Beberapa nama muncul sebagai kandidat calon gubernur Aceh, seperti Irwandi Yusuf, Zakaria Saman, Tarmizi Karim serta Muzakir Manaf.
Nama terakhir adalah Wakil Gubernur Aceh saat ini, yang juga Ketua Umum DPA Partai Aceh serta KPA Pusat.
Partai Aceh sendiri juga telah menyatakan dukungan penuh terhadap pencalonan Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem. Lantas apa strategi yang coba dijalankan Partai Aceh untuk memenangkan Mualem di Pilkada 2017 nanti?
Berikut wawancara langsung dengan Juru Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman atau akrab disapa Adi Laweung di salah satu warung kopi dalam Kota Banda Aceh:
Apa strategi PA untuk Pilkada 2017?
Yang pertama, kita di PA sudah melakukan Raker dan konsolidasi pada 24 Oktober kemarin. Kemudian di situ, kita sudah mengisi kekosongan-kosongan departemen dan posisi di tingkat unsur pimpinan DPA Partai Aceh. Dalam Raker itu juga beredar beberapa isu yang menjadi strategi untuk pemenangan Haji Muzakir Manaf sebagai calon gubernur Aceh ke depan.
Terus tindaklanjuti dari Raker tersebut, dan pelantikan teman-teman dari departemen masing-masing, juga pada tanggal 5 November kemarin, kita sudah melakukan pertemuan internal dengan semua departemen dan pengurus harian serta unsur pimpinan DPA.
Rapat langsung dipimpin oleh Ketua DPA Partai Aceh, untuk menyiapkan strategi-strateginya dalam pemenangan ke depan dan program yang akan dilaksanakan oleh partai secara menyeluruh.
Nantinya program atau kegiatan yang dilaksanakan departemen untuk 2016 hingga selesai pilkada nanti. Program ini juga akan kita singkronkan dengan DPW PA seluruh Aceh.
Nah, dalam hal ini juga, Haji Muzakir Manaf selaku Ketua Umum DPA Partai Aceh sudah melakukan Road Show nya, baik dalam bentuk silaturahmi di Aceh maupun luar Aceh. Misalnya, seperti belakangan ini Haji Muzakir Manaf juga bertemu dengan berbagai tokoh Aceh seperti di Cirebon kemarin.
Di sisi lain juga, para anggota DPR baik DPR Aceh maupun DPRK, yang berada di Fraksi Partai Aceh atau majunya melalui Partai Aceh, itu juga akan menjadi mesin untuk Pilkada 2017. Kita sudah intruksikan kepada mereka untuk menjaga komunikasi yang telah mereka bangun, pada tahap awal sebelum mereka menduduki DPR, untuk tetap menjadi basisnya Partai Aceh di lapangan.
Jadi teman-teman yang berada di DPR, mereka harus mampu merawat dan memelihara basis masing-masing untuk 2017. Dengan kata lain, teman-teman DPR harus mampu menjaga basis masing-masing untuk pemenangan. Dan nantinya saat pemilihan kepala pemerintahan ke depan, basis ini menjadi basis pemenangan Haji Muzakir Manaf.
Dengan begitu, basis yang ada tidak membias serta memilih calon-calon yang muncul lain nantinya.
Kita juga punya struktur dan kerangka partai dari tingkat DPA hingga DPS atau Dewan Pimpinan Sagoe, bahkan kita hingga dewan pimpinan gampong. Itu menjadi batang tubuh kita, dan ini harus mampu dipelihara dengan baik.
Semua mesin partai kita gunakan untuk pemenangan Mualem.
Soal calon untuk kabupaten/ kota dari Partai Aceh bagaimana?
Kalau soal calon untuk kabupaten/ kota, sampai hari ini, kita belum bicarakan. Walaupun ada wilayah atau kabupaten kota yang namanya sudah mencuat atau dimunculkan. Namun secara resmi, belum.
Nama-nama yang muncul tersebut, adalah hal yang wajar, baik muncul dari tetangganya, atau masyarakat di mana calon tersebut tinggal. Namun secara partai belum ada. Secara partai, kita menunggu hasil final dari partai nantinya.
Harapan Anda untuk kader Partai Aceh di lapangan apa?
Untuk kader di lapangan, kita berharap untuk tidak terkecoh dengan berbagai informasi atau isu provokatif. Seperti isu bahwa ada pergantian Ketua KPA Pase dan Sabang. Jadi isu ini jangan dihiraukan karena itu berita bohong. Kita tak perlu terkecoh dengan hal seperti itu dan juga tak perlu melawan isu yang hanya membuang energi.
Kita tetap harus melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak di lingkungan kita agar solid.
Harapan untuk masyarakat Aceh?
Sedangkan untuk masyarakat, kita berharap tidak terkecoh dengan isu yang digiring oleh pihak tertentu guna membuat situasi politik Aceh tidak stabil.
Itu tidak perlu dihiraukan. Wacana-wacana provokatif, baik untuk kader kita di lapangan atau masyarakat, jangan dihiraukan. Saya pikir ada pihak yang bisa kita laporkan jika memang isu itu sudah sangat provokatif. Seperti pihak berwajib untuk diselesai secara hukum.
Sehingga kondisi politik dan kondisi keamanan jelang pilkada benar-benar kondusif dan jadi contoh bagi daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia. Kita harus menunjukan bahwa kita adalah rakyat yang sadar dengan hukum.
Kalau soal calon pendamping Mualem di Pilkada, kapan ada keputusan finalnya?
Untuk calon wakil Mualem, Mualem berulang kali mengatakan akan memilih dan menunjuk sendiri siapa calon pendampingnya. Itu nantinya kita menunggu. Semua pihak, kader partai dan teman-teman pengurus dari seluruh Aceh dan masyarakat, saya berharap kita sedikit lebih bersabar dulu, menunggu siapa nantinya yang akan diumumkan oleh Mualem.
Saya yakin Mualem tidak akan gegabah dalam menunjuk siapa calon pendampingnya. Yang jelas, kepribadian dan watak dari seorang Mualem, tetap melalui musyawarah di internal partai.
Jadi tak ada dealine waktu?
Untuk kabupaten kota, kita tunggu saja dari DPW-DPW (Partai Aceh-red). Sedangkan Mualem juga kita tunggu.
Discussion about this post