MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan fokus pada deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja, Lampulo, Banda Aceh.
Kegiatan yang berlangsung pada 19–26 September 2025 ini mengusung tema “Deteksi Dini PTM dan Edukasi Gaya Hidup Sehat serta Pola Makan Rendah Natrium pada Nelayan.”
Tim pengabdian dipimpin oleh dr. Tilaili Ibrahim, M.Kes.PKK., Sp.KKLP dan Dr. Sofia, S.Si., M.Sc., bersama para dosen anggota yaitu Ratna Idayati, S.Si., M.T., dr. Marisa, M.Gizi., Sp.GK. serta T. Maulana, S.K.M., M.Kes., Ph.D.
Program ini bertujuan mendukung upaya pencegahan PTM, yang saat ini menyumbang sekitar 71%, dari total angka kematian global setiap tahunnya, serta berdampak signifikan pada produktivitas.
Ketua tim, dr. Tilaili menjelaskan, bahwa kegiatan ini sejalan dengan penelitian hibah LPPM USK 2025 mengenai hubungan gaya hidup nelayan dengan risiko PTM.
“Nelayan memiliki karakteristik pekerjaan fisik berat dengan gaya hidup khas yang kerap luput dari perhatian kesehatan. Kelompok ini rentan karena kebiasaan konsumsi makanan tinggi natrium dan purin, perilaku merokok, serta kualitas tidur yang kurang optimal. Ini semua berkontribusi besar dalam meningkatkan kerentanan mereka terhadap Hipertensi, Hiperurisemia, hingga Obesitas,” jelas dr. Tilaili.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri, tekanan darah, serta kadar glukosa darah, asam urat, dan kolesterol. Selain itu, tim melakukan wawancara mendalam terkait riwayat kesehatan, pola makan, dan aktivitas fisik.
Dari hasil pemeriksaan, tim menemukan sebagian besar nelayan mengalami peningkatan kadar asam urat dan kolesterol, serta adanya kasus hipertensi ringan hingga sedang. Hasil pengukuran juga memperlihatkan banyak nelayan berada pada kategori overweight dengan risiko penyakit metabolik yang tinggi. Temuan ini menegaskan bahwa masyarakat pesisir masih menghadapi tantangan besar dalam menerapkan gaya hidup sehat.
“Hasil pemeriksaan dan wawancara ini akan dimanfaatkan sebagai data penting, untuk penelitian lanjutan dan rujukan penyusunan program kesehatan masyarakat di Aceh yang lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama tim pengabdi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, sebagai wujud sinergi akademisi dan pemerintah. Diharapkan, upaya ini dapat berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas nelayan.












Discussion about this post