MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Direksi PT Pembangunan Aceh (PEMA) menggelar pertemuan strategis dengan jajaran PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, dalam rangka menjajaki peluang pengembangan bisnis minyak dan gas (migas) di Aceh, Selasa 6 Mei 2025.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor PEMA ini turut dihadiri Direktur Utama, Mawardi Nur, SE, Direktur Umum dan Keuangan, Dr (c) Tgk. H. Muhammad Nur, MSi, Direktur Pengembangan Bisnis, Naufal Natsir Mahmud, BEng dan Direktur Komersial, Faisal, SE, MM serta dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan, Reza Irwanda.
Pihak PGN mengingatkan kepada PT PEMA bahwa Aceh pernah tertinggal ketika ada proyek gas terbesar yang dipegang oleh Exxon, kedepan PEMA jangan tertinggal lagi ketika ada proyek gas terbesar yang dipegang oleh Mubadala Energy.
Karena itu, PEMA diharapankan bisa mengajak Pertamina diikutkan dalam proyek besar yang akan digagas oleh Mubadala Energy. Pendapatan Aceh akan sangat besar apabila Mubadala Energy melibatkan PEMA dalam bisnis gas ke depan.
PGN juga mengingatkan pihak PEMA untuk melakukan edukasi dengan pemerintah Aceh agar mereka dilibatkan dalam kegiatan yang dilakukan oleh Mubadala Energy di Aceh.
Tgk Muhammad Nur menambahkan, kedua pihak membahas potensi kerja sama yang dapat dikembangkan di sektor migas, khususnya dalam memanfaatkan sumber daya alam Aceh secara berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
“Pertemuan ini menjadi bagian dari langkah awal untuk mempererat sinergi antara BUMD Aceh dan BUMN nasional dalam memperkuat ketahanan energi daerah,” kata Tgk Muhammad Nur.
Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk membuka ruang kolaborasi strategis demi mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh, sembari tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.
“Pertemuan penjajakan ini diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret dan kajian teknis yang mendalam, sehingga kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Aceh,” katanya.
Sementara Mawardi Nur berharap kepada PGN untuk melibatkan PT PEMA dalam membangun Aceh, yang kini tertinggal di Sumatera.
Discussion about this post