MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pernyataan Abu Mudi dengan kata gitok yang viral di media sosial menuai banyak reaksi dari berbagai tokoh masyarakat. Ungkapan yang dianggap kurang pantas tersebut dinilai menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, terlebih menjelang Pilkada yang semakin dekat. Keresahan ini menjadi sorotan, mengingat peran Abu Mudi sebagai ulama, pimpinan dayah, dan tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan.
Juru Bicara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Mualem-Dek Fadh, Tgk Muhammad Nur MSi, mengatakan, Abu Mudi sebaiknya menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada calon wakil gubernur Aceh, Fadhlullah atau Dek Fadh.
“Sebagai manusia biasa, kita semua tak luput dari kesalahan. Namun, dengan jiwa besar meminta maaf adalah tindakan terpuji yang akan menjaga marwah seorang ulama di hati masyarakat. Bagaimanapun Dek Fadh adalah calon pemimpin Aceh dan semua calon pemimpin Aceh harus diperlakukan dengan hormat oleh setiap kita, beliau juga mantan Santri di Dayah Jeumala Amal Lueng Putu,” ujarnya, Senin 18 November 2024.
Muhammad Nur menambahkan, jika Abu Mudi bersedia meminta maaf, maka suasana pasti akan kembali kondusif.
“Kita tahu sifat Dek Fadh yang pemaaf. Bahkan sebelum Abu Mudi meminta maaf, beliau sudah memaafkan. Namun, permintaan maaf resmi akan menunjukkan sikap berjiwa besar dan menjadi teladan bagi masyarakat,” katanya.
Muhammad Nur juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga kedamaian selama proses Pilkada berlangsung. Ia mengingatkan pentingnya memilih pemimpin sesuai hati nurani yang mampu membawa Aceh ke arah yang lebih baik.
“Pemimpin yang kita pilih harus berkomitmen pada penegakan syariat Islam dan mampu mengembalikan kejayaan Aceh, seperti masa Sultan Iskandar Muda dahulu,” pungkasnya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk mengutamakan perdamaian dan menjaga persatuan, demi Pilkada yang damai dan bermartabat.
Discussion about this post