MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Terkait warga Gampong Buloh LT, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara yang memprotes terkait terhentinya pengerjaan MCK di gampong setempat, Salimin selaku geuchik angkat bicara. Ia juga menjelaskan terkait peruntukan anggaran pembangunan gedung Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan pemeliharaan rumah pompanisasi.
Terkait pembangunan MCK dengan anggaran Dana Desa/APBN Tahun 2023 senilai Rp 108 juta yang dikatakan warga belum selesai dibangun 100 persen hingga saat ini (Juni 2024), kata Salimin, MCK itu sebenarnya bukan mangkrak, tapi sebelumnya sempat terkendala dari tukang yang mengerjakan bangunan tersebut.
“Tukang itu sebelum Ramadan kemarin kurang sehat, dan sampai usai lebaran Idulfitri pun tidak dikerjakan. Setelah itu saya beritahukan kepada yang bersangkutan untuk melanjutkan pekerjaan dimaksud,” ujar Salimin kepada awak media, Sabtu 8 Juni 2024.
Pada 22 Mei 2024, lanjutnya, dari Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) tingkat kecamatan ikut menangani atau mengevaluasi Dana Desa (DD). Kala itu, Kasi PMD dengan tukang membuat komitmen, bahwa diberikan tenggat waktu selama tujuh hari harus selesai dikerjakan, atau bisa menuntaskan pembangunan MCK. Ternyata, tukang bangunan itu tidak mengindahkan komitmen tersebut.
“Dikarenakan sudah terhambat pembangunan, maka saya berkonsultasi dengan pihak Muspika maupun Inspektorat. Namun, mereka menyarankan kepada saya agar pekerjaan itu harus diselesaikan dan mencari tukang (pekerja) lain karena semua material sudah tersedia. Terhitung sejak 7 Juni 2024 lalu, pengerjaan pembangunan MCK itu telah dilanjutkan, tentunya tetap menggunakan Dana Desa tahun anggaran 2023. Targetnya besok (Minggu, 9/6) sudah selesai dikerjakan,” ungkap Salimin.
Sementara anggaran pada 2023 senilai Rp 95 juta untuk rumah pompanisasi itu diperuntukkan pasang dinamo, amper listrik, panel listrik, dan perluasan jaringan atau tiang listrik dari darat hingga tepi sungai (Krueng) Peuto di Gampong Buloh LT, Lhoksukon.
“Dalam pemeliharaan rumah pompanisasi itu juga dikerjakan rehab saluran pipa irigasi, total direhab dari sungai yang tersambung ke pinggir rumah pompanisasi hingga turun tanggul sedikit. Saat itu ada dipasang tiga batang pipa galvanis yang baru, sedangkan dari pinggir tanggul sungai sampai ke persawahan warga setempat, itu cuma dilakukan pemasangan satu batang pipa rucika. Karena pipa semula dipasang hanya diperbaiki di bagian mana saja ada yang bocor ketika dihidupkan air melalui mesin pompanisasi tersebut,” terang Salimin.
Sementara pembangunan gedung Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Salimin menambahkan, itu dikerjakan pada 2022 dengan anggarannya berjumlah Rp 84 juta dengan pengerjaan 100 persen sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Item pekerjaan fisik itu di antaranya, dinding, kamar, plafon, dan atap.
“Pada 2023 dianggarkan kembali untuk finishing atau lanjutkan gedung BUMG dengan dana sebesar Rp 54.073.474., yang dikerjakan berupa lantai keramik, teras, jendela, pintu utama model kiri-kanan, kanopi depan dan hingga tuntas pembangunannya 100 persen sesuai RAB,” tutup Salimin.
Seperti yang diberotakan sebelumnya, Masyarakat Dusun Buket Ulee Blang, Gampong Buloh LT, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, mempertanyakan kejelasan anggaran pompanisasi yang dikerjakan aparatur desa setempat. Pasalnya, dana senilai Rp 95 juta yang dikucurkan dari dana desa tahun 2023 lalu itu dianggap tidak layak jika hanya digunakan untuk renovasi beberapa bagian pompanisasi. []
Discussion about this post