MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Azwardi mengunjungi Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Aceh (Yakesma) di daerah Lambatueng, Kajhu, Aceh Besar, Minggu 21 Agustus 2022.
Dalam kunjungannya, Azwardi turut disambut langsung Ketua Yakesma Cut Alfiatunnur beserta pengurus Yayasan dan pengurus Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU).
Ketua Yakesma Cut Alfiatunnur menjelaskan, yayasan tersebut bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang telah menyantuni lebih dari 50 anak.
Alfiatunnur mengatakan, saat ini Yakesma juga memiliki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Madrasah Ibtidaiyah. Kedua lembaga pendidikan itu selain menampung anak asuh yayasan juga anak-anak di sekitar.
“Aktivitas mereka selain sekolah juga diberikan pembelajaran agama dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk menumbuhkan motivasi, meningkatkan life skill sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat kembali ke masyarakat dengan penuh percaya diri,” sebutnya.
Saat ini, kata dia, Yakesma telah menampung lebih dari 50 anak-anak dari usia balita sampai dengan usia perkuliahan.
“Mereka berasal dari keluarga kurang mampu, korban konflik dan tsunami, serta korban kekerasan seksual,” ujar Cut Alfiatunnur.
Selain anak kurang mampu dan anak yatim, Alfiatunnur juga menyebutkan, korban kekerasan seksual juga menjadi perhatian khusus pihaknya. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dari berbagai pihak.
“Di Yakesma mereka kembali dibagkitkan motivasi, diberi pelatihan dan pendidikan, sehingga mereka bisa melewati semua rintangan,” kata dia.
Menurutnya, saat ini Kabupaten Aceh Utara menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat kekerasan anak terbesar.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi menyebutkan, semua kasus kerasan pada anak dan pelecehan seksual masih kurang dari pantauan.
“Dalam kasus ini, tidak ada yang memberikan laporan, sehingga hal ini terus berulang,” sebutnya.
Azwardi menyebutkan, untuk mengurangi kasus tersebut, harus ada pedamping yang peduli. “Banyak hal yang harus dipersiapkan,” katanya.
Kepada pengurus Yakesma, Azwardi meminta para pengurus untuk mendata semua kebutuhan, termasuk jumlah anak binaan.
“Nantinya akan diupayakan untuk dicarikan donator dari perusahaan profit dan lembaga lainnya. Siapa tau ada yang mau membantu dan manjadi orang tua asuh,” sebutnya.
Azwardi juga meminta pengurus Yakesma untuk terus kreatif agar mendapat profit guna menompang operasional yayasan.
“Plan bisnisnya harus matang, silahkan di kelola dengan baik. Selain itu, ajak juga warga Aceh Utara yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar agar bisa diajak ke sini, setidaknya beban yayasan lebih ringan. Ini strategi yang harus dilakukan,” kata Azwardi.
Terakhir, Azwardi meminta kepada pengurus Yakesma untuk menginventarisir terkait semua aset yang merupakan aset pemkab agar tidak tercecer.
“Seperti sertifikat tanah, ini harus dibuat menjadi satu agar tidak tercecer. Nantinya berkas yang asli bisa disimoan oleh pihak aset Aceh Utara,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekretarias Daerah Aceh, M Jafar, Pengurus Yakesma, dan Pengurus Ikatan Pemuda Aceh Utara.[]
Discussion about this post