MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala membedah buku biografi mantan Gubernur Aceh yang juga menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono, Mustafa Abubakar, di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu 12 Februari 2020. Buku yang berjudul ‘Meniti Krisis Naluri Kepemimpinan Mustafa Abubakar’ ini ditulis oleh A. Bobby Pr. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Mustafa sejak ia kecil hingga berhasil merintis karier sebagai pejabat Gubernur Aceh, Kepala Bulog, dan Menteri BUMN.
Kegiatan bedah buku ini menghadirkan narasumber berkompeten sebagai pembedah, yaitu Mawardi Ismail S.H., M.Hum dan dipandu oleh Prof. Ahmad Humam Hamid.
Dalam pembahasannya, Mawardi mengakui mengagumi Mustafa sejak tahun 1975. Saat itu, ia melihat profil Mustafa di majalah Selecta yang tahun itu berhasil menjadi mahasiswa teladan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia mengaguminya sebab pada saat itu, sangat sedikit orang Aceh yang berprestasi di tingkat nasional.
Menurut Mawardi, kesuksesan diraih Mustafa saat ini merupakan buah dari pendidikan karakter kuat yang ditanamkan oleh keluarga, terutama Ibu. Karakter ini terlihat saat Mustafa menjalankan fungsi kepemimpinan dengan sangat tenang dan mampu berpikir jernih di saat keadaan genting.
Ia juga menerapkan sifat kepemimpinan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Sifat inilah yang menjadikan Mustafa mampu melewati masa sulit saat ia memimpin Aceh dan menjadi menteri BUMN. Terlebih lagi, saat itu Aceh baru tertimpa gempa tsunami dan masa transisi setelah konflik panjang. Dari buku ini, pembaca dapat mengetahui tentang kiat, cara, dan karakter yang dimiliki Mustafa, sehingga ia disebut sebagai salah satu pemimpin Aceh yang berhasil.
“Pak Mustafa beruntung, walaupun beliau ditinggalkan ayah (meninggal), tetapi beliau memiliki ibu dan keluarga yang mampu memberikan kasih sayang luar biasa. Ini merupakan peletakan dasar bagi kepribadian dan karakter beliau,” ujar Mawardi.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal. M.Eng. IPU mengatakan Mustafa Abubakar adalah sosok berkaliber tinggi, pribadi yang memiliki pesona, dan kemampuan hebat, sehingga kerap mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat. Karakter kepemimpinannya dipercaya untuk menghadapi kondisi sulit dan tidak normal, seperti pascakonflik dan tsunami Aceh. Kepemimpinannya juga mampu menyelesaikan setiap masalah dengan baik dan bijaksana.
“Hanya pribadi kuat, tangguh, dan lugas yang mampu melaksanakan tugas berat seperti yang dialami beliau pada saat itu,” ujarnya.
Rektor juga berharap bedah buku ini dapat memberikan kontribusi dan teladan untuk menumbuhkan semangat juang bagi pembaca, terutama mahasiswa.[] (rel)
Discussion about this post