MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dua warga negara (WN) Iran yang terdampar di Aceh Barat, Aceh, dibawa ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi berat. Keduanya bakal dikembalikan ke kapal jika kondisi membaik.
“Kedua WN tersebut yaitu Abdul Nasir dan Muhammad Rafiq. Mereka dibawa ke rumah sakit sore kemarin sekitar jam 3,” kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Meulaboh Adi Hari Pianto saat dihubungi wartawan, Kamis 30 Januari 2020.
Abdul didiagnosis mengalami dehidrasi berat dengan radang lambung. Sementara Muhammad Rafiq dehidrasi dan hipertensi. Kondisi keduanya mulai membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien, Meulaboh.
Menurut Adi, 12 WN Iran lainnya saat ini masih berada di dalam kapal yang lego jangkar sekitar satu mil dari pelabuhan Meulaboh, Aceh Barat. Mereka tidak dibolehkan turun ke daratan karena tidak memiliki dokumen.
“Kemarin (dua orang itu) kita bolehkan turun karena ada rekomendasi dari karantina kesehatan, karena kondisinya sudah darurat secara kemanusiaan, kita harus membantu,” jelas Adi.
Pihak Imigrasi sudah berkomunikasi dengan kedutaan besar Iran di Indonesia. Ke-14 WN yang terkatung-katung di Perairan Aceh Barat dipastikan sebagai nelayan.
Sementara kapal mereka yang rusak sedang diperbaiki. “Kebetulan sudah datang sparepart-nya dari Jakarta dari kedutaan, tinggal dipasang saja nanti,” ungkapnya.
“Mereka bukan pencari suaka. Mereka benar-benar nelayan yang terdampar, mereka hanya ingin diperbaiki mesin dan kembali lagi ke Iran,” sebut Adi.
Seperti diketahui, kapal yang ditumpangi warga negara (WN) Iran ditemukan terkatung-katung sekitar 20 mil di Perairan Meulaboh, Aceh Barat, Aceh. Kapal tersebut diduga sempat dibajak perompak Somalia sebelum terdampar ke Aceh.
Kapal yang tidak memiliki dokumen tersebut kini lego jangkar sekitar satu mil dari Pelabuhan Meulaboh, Aceh. Kapal tiba di sana sekitar pukul 02.30 WIB dinihari tadi, Selasa (28/1).[](sumber: Detik.com)
Discussion about this post