MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tidak hanya tengku, semangat ummi juga menggebu-gebu dalam lomba pidato bahasa Indonesia.
Para peserta dari berbagai kabupaten/ kota yang di Aceh, tampak saling ujuk kemampuan menuju sang juara dengan berbagai gaya, dalam ragam tema yang disajikan oleh dewan juri, para peserta mencoba mengupas berbagai isu baik lokal hingga mancanegara.
Para peserta perempuan (Ummi) pun tidak mau ketinggalan, dengan bekal yang telah disiapkannya, mereka memaparkan berbagai persolan hidup, mulai dari politik, ekonomi, budaya, agama dan masa depan generasi yang akan menggenggam dunia.
Ummi tidak bisa dianggap enteng, hingga paruh waktu berjalan, dalam pantauan kami, terlihat semangat ummi lebih menggebu-gebu dalam mengupas tema yang diberikan oleh dewan juri.
Semangat Srikandi yang kadang-kadang bertolak belaka dengan wajah ayu kegadisannya meluap saat diatas panggung.
Seperti halnya, salah seorang peserta perempuan perwakilan dayah dari kabupaten Bireuen, yang mengulas dengan lihai persoalan ekonomi dunia, yang dikaitkan dengan program perbedayaan ekonomi yang sedang digeluti oleh dayahnya serta sisi kebangkitan ekonomi aceh masa silam.
Nina, begitu terdengar salah seorang peserta menyebut namanya, dengan rasa optimis dan percaya diri ditambah suara yang kadang-kadang lantang, Nina menunjukkan keahliannya diatas panggung dihadapan dewan juri dan para rivalnya.
Begitu juga dengan para ummi yang lain, dengan wajah ayu khas anak dagang (anak mondok), dengan semangat menggebu-gebu, mereka menunjukan bakal kepiaawan menguasai panggung.
Adapun yang menjadi dewan juri, yakni: Akhyar, M.Ag, Misran Fuadi, S.Ag. MM dan Rahmatillah, MA.
Discussion about this post