MEDIAACEH.CO, Abdya – Menjelang perhelatan pesta sepakbola bergengsi se-Aceh, yakni Piala Soeratin. Skuat Persada Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai melakukan seleksi pemain muda berbakat. Seleksi ini berlangsung selama satu minggu di stadion sepakbola Persada Blangpidie.
Presiden Persada, Romi Syah Putra menjelaskan, seleksi ini diikuti oleh sebanyak 400 lebih atlet-atlet muda U-17 yang berasal dari sembilan kecamatan dalam kabupaten setempat. Kebenaran tentang usia, pihaknya mengacu pada tanggal kelahiran yang tertera dalam ijazah masing-masing atlet.
“Hampir lima ratus orang yang daftar, kalau empat ratus lebih. Tentang usia, kita mengacu pada ijazah mereka. Kelahiran maksimal 1 Januari 2002,” kata Romi, ditemui saat memantau jalannya seleksi, Jumat 22 November 2019 di Blangpidie.
Romi mengatakan, seleksi yang mereka lakukan ini mengacu pada surat edaran pemberitahuan pendaftaran kompetisi Piala Soeratin U-17 tahun 2019 dari Persatuan Sepak Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Aceh.”Dasarnya surat dari PSSI Aceh tentang pendaftaran kompetisi piala Soeratin tahun 2019,” ujar Romi.
Romi mengaku sangat yakin dengan bakat dan kualitas atlet muda kabupaten setempat. Apalagi ada beberapa pemain yang memperkuat Timnas Aceh di ara pura games Australia.”Saya sangat yakin dengan kemampuan atlet muda daerah kita ini. Bahkan, sebagian ada yang memperkuat Timnas Aceh,” ujarnya.
Romi meminta seluruh pemain untuk benar-benar menunjukkan performa terbaik, sehingga dapat membawa Persada menuju juara piala Soeratin tahun 2019 ini.”Tunjukkan performa terbaik. Kalau di Soeratin tahun 2018 peringkat tiga se-Aceh, tahun ini juara se-Aceh,”katanya.
Kepala pelatih Persada, Anwar.S menjelaskan, untuk keikutsertaan di kompetisi Piala Soeratin tahun ini, Persada meloloskan sebanyak 25 pemain. Seleksi ini juga sekaligus mencari 25 pemain untuk kebutuhan skuat Persada pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tahun 2020 mendatang.
“Hari ini merupakan hari kedua kita seleksi pemain. Kita butuh 50 pemain. 25 untuk Piala Soeratin dan 25 untuk persiapan Popda,” kata Anuwar.
Dia mengatakan, dalam seleksi ini pihaknya menilai skil, individu, mental, fisik, kekompakan dan beberapa hal lain yang dirasa penting bagi pemain sesuai dengan posisinya. Pihaknya tidak memberikan materi apa-apa kepada pemain selama proses seleksi.
“Mereka kita beri jam bermain menurut posisi masing-masing. Kita tidak memberikan materi apa-apa selama proses seleksi. Setelah diumumkan 50 pemain yang lolos baru mereka masuk karantina dan diberi sejumlah materi penting,” ujarnya.
Sebagai mantan atlet sepakbola, Anuwar berpesan kepada seluruh pemain untuk menjaga etika, moral, tidak begadang, merokok dan berbagai hal negatif yang dapat mengganggu konsentrasi dan kebugaran tubuh.”Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kebugaran tubuh. Tapi yang paling utama ibadah,” ujarnya.
Terkait tuan rumah Piala Soeratin yang hingga saat ini belum ditetapkan oleh PSSI Aceh, Anuwar berharap Persada menjadi tuan rumah. “Tahun ini kita minta menjadi tuan rumah. Memohon kepada Presiden Persada untuk meminta kepada PSSI Aceh,” katanya.
Discussion about this post