MEDIAACEH.CO, Pidie Jaya – Seiring dengan perkembangan global yang semakin menantang dan problematik, diyakini masa depan Aceh juga berat dan penuh dinamika. Oleh karena itu, agar masa depan Aceh jadi lebih baik, maka kehadiran generasi muda Aceh yang cerdas dan kuat menjadi sebuah keniscayaan.
Hal ini disampaikan Dyah Erti Idawati, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Aceh di hadapan 5.000 santri Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Ulee Glee, Pidie Jaya.
Dalam kunjungan itu, turut bersama Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Usamah El-Madny.
Selain bersilaturahmi dengan Ulama Kharismatik Abu Kuta Krueng dan santri dayah kuta krueng, juga dalam rangka melakukan sosialisasi Tolak Pornografi dan Tuberkulosis.
Kegiatan ini difasilitasi Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan bekerjasama dengan BKMT Aceh, PPTI Aceh, dan PKK Aceh.
Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan santriwan dan santriwati Dayah Kuta Krueng tersebut, Dyah Erti Idawati mengaku sangat yakin bahwa santri Dayah Kuta Krueng ini adalah bagian dari generasi muda Aceh yang cerdas dan kuat dan pada masanya nanti pemimpin dan penentu masa depan Aceh.
“Saya dan kita semua yakin, 10 hingga 15 tahun ke depan akan memperlihatkan kontribusi positif konstruktif untuk Aceh yang kita cintai ini”, ujar Dyah Erti Idawati.
Dyah mengaku kunjungannya ke Dayah Kuta Krueng ini adalah langkah pertamanya untuk lebih dekat dengan dayah dan santri.
“Insya Allah ke depan, bersama Kadis Pendidikan Dayah Aceh saya akan bersilaturahmi sejumlah dayah yang ada di Aceh”, tegas Dyah Erti Idawati.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi yang dilakukannya itu memang pekerjaan kecil, tapi dia yakin kecil pekerjaannya tapi besar manfaatnya. Pasalnya, kedua penyakit ini, yakni: pornografi dan TBC sama bahayanya. Sehingga, nantinya akan menghancurkan moralitas, integritas, dan kualitas berpikir sosok yang terpapar.
Karena itu, kata Dyah kedua penyakit ini harus jauh dan dijauhi dari lingkungan dayah.
Dyah menegaskan bahwa semua pihak harus memastikan generasi muda Aceh tidak boleh terpapar oleh kedua penyakit ini.
“Kita juga harus memastikan, santri yang merupakan bagian dari generasi muda harus jauh dari permasalahan ini.”
Dyah juga melanjutkan bahwa Aceh Hebat bisa kita capai dengan generasi muda hebat. Di hadapan santri Dayah Kuta Krueng, Dyah berharap agar para santri menjadi model generasi muda Aceh yang cerdas dan kuat.
“Saya berharap dan meminta agar santri dayah menjadi ikon sekaligus model generasi muda Aceh yang cerdas dan kuat di Aceh”, kata Dyah serius penuh harap.
Dyah mengajak semua pihak di Aceh untuk menyatukan langkah bersama secara komprehensif untuk antisipasi agar anak-anak tidak terpapar pornografi.
Antisipasi TBC
Dalam kesempatan yang sama, Dyah juga mengatakan bahwa penyakit TBC adalah penyakit yang sangat mudah menular. Baik melalui sentuhan dalam berbagai interaksi maupun melalui udara.
Karena itu, Dyah mengajak semua civitas akademika Dayah Darul Munawwarah untuk secara bersama sama mengantisipasi ancaman TBC di dayah ini.
Sebagai langkah awal, sejak pagi sampai siang, Minggu 13 Oktober 2019, PKK, PPTI dan BKMT Aceh melakukan bakti sosial pemeriksaan paru-paru di lingkungan dayah itu.
Abiya Anwar Kuta Krueng selaku Rais Aam Dayah Kuta Krueng menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Ketua BKMT Aceh yang telah memberikan perhatian spesial kepada Dayah Kuta Krueng.
“Terimakasih ibu, kami berharap di masa hadapan akan lebih banyak lagi perhatian ibu untuk dayah kita ini,” kata Abiya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini akan terus digalakkan di masa masa yang akan datang sebagai bagian dari kegiatan ekstra kurikuler santri.
Discussion about this post