MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Rencana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh untuk menempati gedung baru yang berlokasi di Alue Peunyareng gagal terwujud. Hal tersebut dikarenakan jalan masuk ke area kampus diblokir warga.
“Kami tidak akan mengizinkan ada kegiatan di lokasi sengketa, sebelum putusan final dari pengadilan,” ujar Irwandi, warga yang mengaku memiliki tanah di lokasi pembangunan kampus, Selasa 27 Agustus 2019.
Irwandi menjelaskan, warga menggugat pelaksanaan proyek pembangunan gedung perkuliahan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang dilakukan PT Arum Jaya dan PT Belalang Jaya Prima. Namun permohonan penggugat yang meminta proyek tersebut dihentikan, ditolak majelis hakim dengan asumsi gugatan diajukan setelah pembangunan dilakukan.
“Hakim memutuskan proyek tersebut untuk dilanjutkan, dan kami menerima itu sebagai putusan hukum,” jelasnya.
Lebih lanjut Irwandi menjelaskan, mengenai pelaksanaan perkuliahan tidak dapat dilaksanakan dikarenakan saat pengajuan gugatan ke pengadilan, kegiatan proses belajar mengajar belum dilaksanakan.
“Maka, kita tunggu hasil pengadilan,” katanya.
Sementara itu, Faisal yang mewakili STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, selaku tergugat menilai, apa yang disampaikan Irwandi mewakili tergugat tidak sesuai dengan putusan sela hakim Pengadilan Negeri Meulaboh, tanggal 31 Juli 2019.
Menurut Faisal dalam putusan sela tersebut, pihak STAIN boleh melakukan aktifitas pada lahan sengketa sampai adanya putusan akhir dari majelis hakim.
“Nanti setelah adanya putusan akhir dari majelis hakim baru jelas status kepemilikan tanah tersebut,” ujar Faisal.
Ia menambahkan, sejauh pengadilan belum memutuskan pemenang perkara, maka tanah tersebut masih milik Kementerian Agama RI berdasarkan sertifikat yang ada. “Artinya pihak penggugat tidak memiliki hak untuk menghadang aktifitas kampus,” tegas Faisal.
Rencananya, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh akan mulai menggunakan gedung baru di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, pada Selasa 27 Agustus 2019. Sekaligus persiapan perkuliahan semester ganjil 2019/2020, yang rencananya akan dimulai pada 3 September 2019.
Namun hal tersebut urung terlaksana, dikarenakan jalan masuk ke kampus masih diblokir. Bahkan sejumlah warga terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi pemblokiran. Akibatnya, para dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, terpaksa berdiri di pinggir jalan. Untuk menghindari bentrok dengan warga, pihak kampus berupaya melakukan negosiasi, di bawah pengamanan Kepolisian dan TNI. Negosiasi yang berjalan selama dua jam lebih itu, menemui jalan buntu.
Discussion about this post