MEDIAACEH.CO, Jakarta – Bagi wanita, tampilan wajah merupakan hal yang harus dijaga dengan baik. Bentuk alis merupakan hal yang sangat mempengaruhi karakter wajah seseorang. Oleh karena itu, tidak jarang seorang wanita mencabut alis untuk membuat wajahnya lebih menarik.
Selain dari segi kosmetik, beberapa orang memang memiliki kebiasaan mencabut rambut tubuhnya, termasuk alis yang disebut dengan trikotilomania.
Seputar trikotilomania
Seseorang dengan trikotilomania memiliki keinginan yang tidak dapat ditahan untuk mencabut rambutnya, paling sering dari kepala, bulu mata dan alis. Trikotilomania tergolong dalam impulsive control disorder.
Orang dengan gangguan ini mengetahui bahwa tindakan yang mereka lakukan dapat menimbulkan kerusakan, berdampak negatif dan berbahaya bagi dirinya. Sayangnya ia sulit menghentikan atau mengendalikan dirinya sendiri.
Dengan mencabut rambutnya mereka dapat meredakan rasa stres yang dirasakan. Unik, ya?
Meski demikian, orang dengan trikotilomania akan menyangkal dirinya mereka memiliki masalah dan akan berusaha menutupi kehilangan rambut dengan menggunakan topi, rambut palsu, bulu mata palsu atau sulam alis.
Penyebab gangguan ini pun masih belum jelas. Namun, kondisi ini disebutkan dapat disebabkan oleh gangguan persarafan pada otak yang berkaitan dengan regulasi emosi, gerakan, kebiasaan dan kontrol impuls. Beberapa orang dengan trikotilomania juga dapat memiliki depresi atau cemas.
Trikotilomania juga dapat berkaitan dengan riwayat anggota keluarga yang juga memiliki keluhan serupa.
Untuk mengenalinya, kebiasaan yang juga termasuk gangguan ini dapat didiagnosa berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan, meski tidak ada tes tertentu yang spesifik untuk mendeteksinya.
Dampak kebiasaan mencabut alis
Anda yang memiliki kebiasan mencabut rambut terutama alis, harus berhati-hati. Pasalnya, hal tersebut bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan berikut ini:
Kerusakan pada kulit dan rambut
Kebiasaan menarik dan mencabut rambut pada tubuh, termasuk alis, dapat menimbulkan kerusakan jaringan parut atau scar, serta kerusakan kulit lainnya.
Ketika kebiasaan tersebut berlangsung terus-menerus, pertumbuhan rambut akan terpengaruh secara permanen dan berujung pada kebotakan.
Infeksi
Alis merupakan salah satu alat perlindungan diri yang dimiliki oleh tubuh karena melindungi mata dari keringat atau kotoran lain yang bisa masuk ke dalam mata dan menimbulkan infeksi.
Ketika memiliki kebiasaan untuk mencabut alis, risiko infeksi akan lebih meningkat. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat menimbulkan peradangan pada folikel rambut.
Peradangan yang terjadi terus-menerus dapat disertai dengan infeksi sekunder, sehingga dapat memperberat proses peradangan yang terjadi.
Tekanan emosional
Seseorang dengan trikotilomania dapat merasa rendah diri, depresi, cemas dan malu karena kebiasaan yang dimiliki dan ketidakmampuan dalam mengendalikannya. Hal ini pada akhirnya menyebabkan tekanan emosional pada dirinya sendiri.
Masalah dengan lingkungan sosial dan kerja
Rasa malu yang ditimbulkan oleh kebotakan dapat menyebabkan seseorang menghindar dari aktivitas sosial dan pekerjaan. Sebab, orang dengan trikotilomania biasanya tidak hanya mencabut alis, namun juga sering kali menarik rambut hingga menimbulkan kebotakan.
Pada akhirnya, ia pun harus menggunakan rambut palsu. Beberapa orang yang mengalaminya bahkan lebih memilih menghindar dari lingkungan atau berinteraksi dengan lingkungannya karena takut kondisi tersebut diketahui oleh orang lain.
Kebiasaan mencabut alis, baik didasari dengan alasan kosmetik atau dikarenakan trikotilomania sama-sama dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh.
Sumber: Klikdokter.com
Discussion about this post