MEDIAACEH.CO, Jakata – Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya meminta agar pemerintah tidak memotong anggaran untuk pendidikan, karena pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka menyiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia Merdeka.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi Instruksi Presiden terkait penghematan dan pemotongan anggaran dalam APBN 2016 sebesar Rp 50,016 triliun.
Salah satu kementerian yang mengalami pemotongan anggaran terbesar adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang anggarannya akan dipangkas sebesar Rp 6,523 triliun.
"Walaupun belum mendapatkan laporan secara spesifik, kita memahami anggaran negara kemungkinan akan turun, dengan adanya koreksi dari APBN-P 2016. Tapi kita minta agar Pemerintah tidak serampangan terhadap kebijakan pemotongan anggaran ini. Jangan sampai ini menggangu pengelolaan pendidikan nasional," kata Teuku Riefky usai rapat dengan Asosiasi Museum Indonesia, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Mei 2016.
Ia meminta agar intrusksi pemotongan anggaran tersebut jangan sampai mengganggu penyelenggaraan pendidikan nasional. Hal itu karena pendidikan sangat dibutuhkan bagi kelanjutan Bangsa Indonesia.
Ia khawatir, jika Pemerintah salah mengambil kebijakan, dengan salah satunya memotong anggaran pendidikan akan berpengaruh kepada pelajar dan generasi muda Indonesia.
"Pendidikan sangat kita butuhkan, dalam rangka menyiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia Merdeka, yang kini tinggal 29 tahun lagi. Kebijakan yang salah terhadap sektor pendidikan, akan bertampak langsung kepada pelajar yang saat ini duduk dibangku sekolah maupun dibangku pendidikan tinggi," kata anggota FD DPR RI asal dapil Aceh ini.
Menurutnya, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan anggaran pendidikan setiap tahunnya sebesar 20 persen dari APBN.
Riefky meminta agar jangan ada pemotongan anggaran pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Agama, yang merupakan penyelenggara pendidikan.
"Kalau Pemerintah bijak, sebenarnya anggaran kementerian bisa dipotong. Namun, kita berharap, untuk anggaran tiga kementerian itu yang melakukan fungsi pendidikan lebih banyak dari kementerian lainnya, untuk dapat dipertahankan. Kita harapkan kalau ada pengurangan anggaran, jangan sampai berpengaruh pada pengelolaan pendidikan nasional," ujar Wasekjen PD ini.
Discussion about this post