CUMEULAN, mendengar namanya saja sudah sangat unik, penduduk Pulo Aceh menyebutnya dengan nama itu.
Cumeulan ini sejenis kerang yang menempel di karang, bentuk dan warnanya seperti kerang biasa, ukuran ideal dikonsumsi adalah sebesar jempol orang dewasa.
Azhari seorang nelayan pulo Aceh mengajak kami untuk mencari Cumeulan di pantai dekat Gampong Seurapong, mencari tidak mudah, kita harus menyusuri sepanjang pantai, dengan berjalan di atas karang besar. Azhari begitu menikmati pekerjaan itu.
Hari itu, ia tidak hanya mencari Cumeulan, tapi juga mencari Subang Gadeng yang juga begitu unik, warnanya keunguan. bentuknya lonjong, cangkangnya keras.
Subang dalam bahasa Aceh berarti anting, Gadeng artinya gading, bentuknya seperti anting, namun ukurannya sebesar telapak tangan anak-anak.
Subang Gadeng juga menempel di karang, namun untuk mengambil Subang Gadeng yang tertempel di karang harus menggunakan benda tajam, karena Subang Gadeng menempel di karang.
"Harga Subang Gadeng bisa mencapai 30 ribu perkilo" Kata Azhari
hari itu ombak begitu besar, pencarian Subang Gadeng tidak memperoleh hasil yang banyak.
Akhirnya, ia fokuskan untuk mencari Cumeulan, Cumeulan yang berukuran kecil dibiarkan. Siang itu Azhari berhasil mengumpulkan setengah karung berukuran 25 kilogram.
"Cumeulan sangat enak kalau sudah direbus, banyak mengandung hormon," kata Azhari
"Kalian harus mencobanya," tambah Azhari
Usai mencari Cumeulan, Azhari membawa pulang, Cumeulan ini tidak diperjual beli di Pulo Aceh, ini khusus untuk dikosumsi bersama keluarga.
"Cumeulan tidak diperjual belikan di Pulo Aceh, bagi yang ingin mengkonsumsi bisa mencarinya sendiri di karang-karang," ujar Azhari
Sebelum dikonsumsi, Cumeulan sebaiknya dicuci bersih dan kemudian direbus sampai matang
Yang membuat saya terkejut adalah cara mengeluarkan daging Cumeulan dari cangkang, ini terbilang sangat unik dan menakutkan bagi yang belum pernah merasakannya.
Untuk mengeluarkan daging Cumeulan dari cangkang dengan menggunakan paku kecil atau peniti, terbilang cukup ekstrim.
Namun, setelah mencongkel dagingnya, anda baru akan merasakan betapa lezatnya daging Cumeulan ini.
Rasanya gurih akan membuat anda mencongkel Cumeulan lagi dan terus saja mencongkel sampai Cumeulan yang disajikan hanya tertinggal cangkangnya saja.
Cumeulan akan lebih nikmat, jika disajikan dalam keadaan panas, kalau sudah dingin rasa enaknya sudah berkurang.
Tapi, bagi anak-anak jangan terlalu banyak mengkonsumsi Cumeulan, karena berefek akan demam.[]
Laporan Wildan | Banda Aceh
Discussion about this post