MEDIAACEH.CO, Mesir – Liga Arab menetapkan gerakan Hizbullah sebagai kelompok teroris. Penetapan ini terjadi di tengah memburuknya hubungan Iran, yang mendukung kelompok Syiah Hizbullah, dengan Arab Saudi yang merupakan salah satu negara besar dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)
Pernyataan yang menyudutkan Hizbullah ini datang hanya beberapa hari setelah Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengeluarkan sikap yang sama. Enam anggota Dewan Kerjasama Teluk adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Namun, tidak semua 22 anggota Liga Arab mendukung penetapan ini. Hanya Lebanon dan Irak yang menyatakan tidak sepakat.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, yang menolak keputusan itu, menyatakan lewat akun twitternya bahwa resolusi itu tak sejalan dengan perjanjian anti-teror Arab. Di Lebanon, Hizbullah adalah organisasi yang memiliki representasi luas dan menjadi komponen utama dalam negeri.
Keputusan Liga Arab ini datang sehari setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menuduh Arab Saudi menekan Lebanon untuk membungkam kelompoknya.
Hizbullah adalah organisasi politik dan bersenjata Syiah yang terlibat konflik politik di Suriah untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.
Negara Teluk mengecam gerakan Hizbullah yang mendukung pemerintah Bashar al-Assad dalam perang Suriah. Keputusan itu juga diumumkan tak lama setelah pidato pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah yang menyatakan bahwa Arab Saudi telah mendorong Libanon ke fase konflik politik baru dengan menangguhkan paket bantuan kepada tentara Lebanon.
Saudi dan sejumlah negara Teluk juga menuduh Iran mendukung pemberontak Syiah Houthi di Yaman, serta berusaha untuk mengacaukan rezim mereka sendiri.
Mereka juga mengecam aliansi rezim Suriah dengan Hizbullah namun mendukung kelompok pemberontak yang berjuang menggulingkan pemerintahan Assad sejak 2011.
Meski demikian, Irak menolak untuk mendukung keputusan itu. Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari menolak mencap Hizbullah sebagai kelompok teroris, sehingga memicu delegasi Saudi untuk meninggalkan ruangan sebagai tanda protes. (RMOL/CNNIndonesia)
Discussion about this post