MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Mengenang 5 tahun gempa dan Tsunami yang melanda wilayah Jepang Timur, masyarakat Aceh menggelar hening cipta di Museum Tsunami Aceh, Jumat 11 Maret 2016.
Gempa dan gelombang Tsunami terjadi di Jepang Timur pada 11 Maret 2011 lalu dengan kekuatan 9,0 SR. Setiap 11 Maret warga Jepang selalu memperingati musibah Tsunami.
Peringatan 5 tahun bencana Tsunami Jepang itu dipimpin oleh Asisten II Sekda Aceh Syahrul, juga turut hadir Konsulat Jenderal Jepang untuk Indonesia di Medan, Talayuki Kawai.
Sejumlah murid dari Kogetsu School serta Kogetsu School Association menyanyikan lagu Omoyari dan Hanawasaku. Kedua lagu itu dibawakan untuk megenang para korban yang meninggal karena Tsunami.
Dalam kata sambutan Talayuki Kawai mengatakan, semangat dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat Aceh saat bencana dahsyat melanda Jepang Timur, membuat masyarakat pada saat itu bangkit dari keterpurukan. Takayuki menyebutkan, hingga saat ini pembangunan infrastrukrur sudah selesai dibangun di bangun usai dilanda musibah gempa dan tsunami.
"Dukungan itu juga menjadi kesempatan bagi kita melakukan pertukaran pelajar antara Aceh dan Jepang untuk mempelajari tentang penanggulangan bencana," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah akan hadir pada peringatan tersebut. Namun kata Talayuki, Zaini saat ini sedang menghadiri peringatan tersebut langsung di Negeri Sakura Jepang.
“Gubernur Aceh, Zaini Abdullah tidak bisa hadir pada peringatan Gempa dan Tsunami Jepang di Aceh, karena sedang di Negeri Sakura mengikuti peringatan bencana tersebut langsung,” sebutnya.[]
Discussion about this post