Banda Aceh, MEDIAACEH.CO – Perusahaan PT. Perta Arun Gas (PAG) dipastikan mendapatkan laba yang cukup besar dari proyek regasifikasi di bekas kilang LNG Arun di Lhokseumawe.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Komisi III DPRA yang membidangi keuangan dan investasi dengan Teuku Khaidir selaku Direktur utama (Dirut) PT. PAG di Jakarta, dalam rangka mempertanyakan masalah-masalah atau kendala tentang kenapa sampai saat ini Pemerintah Aceh belum juga melakukan setoran saham 30 persen ke PAG.
“Ketika saya tanyakan berapa keuntungan dalam satu tahun operasional (PT. PAG) mereka (Dirut PT. PAG) menjawab, pokoknya untungnya menggiurkan," kata Kautsar Muhammad Yus kepada MEDIAACEH.CO, Jumat 11 Maret 2016.
Kautsar adalah salah seorang anggota Komisi III DPRA yang ikut melakukan pertemuan dengan Dirut PT. PAG di Jakarta. Selain Kaustar, hadir juga anggota Komisi III DPRA lainnya yaitu Sulaiman, Murdani Yusuf, Liswani, Iberamsyah, dan Asib Amin.
“Mereka tak mahu menyebutkan angkanya (keuntungan PAG),” kata Kautsar.
Meskipun keuntungan yang diperoleh cukup “menggiurkan” namun Aceh tidak mendapatkan bagian sepeserpun. Hal ini karena Pemerintah Aceh belum juga menyetorkan 30 persen saham yang telah dijatahkan.
“Padahal HoA (Head of Agreement) sudah ditandatangani gubernur (Aceh). Kini HoA yang lama sudah mati,” kata Kautsar menyebutkan informasi yang diterima Komisi III DPRA dari hasil pertemuan dengan Dirut PT. PAG.
Komisi III DPRA, kata Kautsar terus mengupayakan mencari solusi agar Pemerintah Aceh segera melakukan intervensi saham di proyek PAG yang telah berjalan setahun tersebut. Dalam waktu dekat legeslatif akan memanggil semua pihak yang terlibat dengan investasi di PAG untuk duduk bersama.[]
Discussion about this post