MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di Lhokseumawe, sudah dimulai sejak pukul 06.00 Wib. Namun, gerhana matahari baru mulai terlihat pada pukul 7.05 Wib. Sebelumnya, awan tebal sempat menutup fenomena alam langka tersebut.
Pantauan mediaaceh.co, pengamatan GMT di Lhokseumawe, dipusatkan di kawasan pantai KP3. Di lokasi tersebut, warga sudah berkumpul sejak pukul 06.00 Wib. Warga tampaknya tidak ingin melewatkan momen langka yang kabarnya hanya terjadi selama 350 tahun sekali itu.
Selain pengamatan langsung GMT, di lokasi tersebut juga digelar shalat gerhana matahari secara berjamaah. Shalat gerhana matahari baru dilaksanakan sekitar pukul 7.20 Wib. Shalat gerhana diimami oleh Tengku Fauzan S.Ag.
Setelah shalat GMT, kemudian dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan oleh Ketua MPU Lhokseumawe, Tgk. Asnawi Abdullah. Dalam khutbahnya, Tgk Asnawi menyampaikan bahwa GMT tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.
“Allah ciptakan itu (matahari dan bulan) tidak sia-sia, dan Allah ciptakan itu dengan sebenar-benarnya, Allah menjelaskan itu adalah tanda kebesarannya. Matahari dan bulan adalah pembuat tanda yang bisa kita lihat siang dan malam, itu merupakan tanda kekuasaan Allah,” ujar Tgk. Asnawi.
Tgk. Asnawi melanjutkan, maka dikatakan bahwa, matahari dan bulan, apabila keduanya terjadi gerhana, itu bukan sebagai pertanda kematian ataupun hidup seseorang. “Tetapi keduanya itu apabila Allah berikan,merupakan tanda-tanda keagungan dan kebesaran Allah. Apabila kalian menyaksikan dan melihat itu, salatlah,” kata Tgk. Asnawi.
Pengamatan GMT di KP3 Lhokseumawe berakhir pada pukul 8.30 Wib. Sementara GMT yang menurut BMKG bisa dilihat sekitar 75 persen untu wilayah aceh dan sekitarnya, berlangsung lebih kurang hingga pukul 8.10 Wib.[]
Discussion about this post