MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Anggota DPD RI asal Aceh, Rafli Kande menyesalkan sikap oknum wartawan salah satu media yang menulis namanya sebagai pelopor pemekaran ALA-ABAS. Ia mengaku merasa dirugikan akibat dipelintir pernyataannya oleh oknum wartawan tersebut.
“Pernyataan oknum wartawan itu jelas-jelas merugikan saya karena si wartawan itu tidak mewawancara saya langsung,” kata Rafli kepada mediaaceh.co, Rabu malam 10 Februari 2016.
Rafli mengaku, hadir pada acara “Duek Pakat Raya Pemekaran Alabas” di Lapangan Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat pada Minggu kemarin hanyalah memenuhi undangan dan ingin mendengar langsung aspirasi masyarakat dari delapan kabupaten di Barat Selatan.
Menurutnya, selaku wakil rakyat seluruh Aceh, khususnya Barat-Selatan ingin merespon berbagai aspirasi rakyat yang sedang berkembang di wilayah tersebut.
Rafli berharap harkat dan martabat rakyat pantai Barat-Selatan ini benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.
“Jadi saya sebagai wakil rakyat seluruh Aceh, khususnya Pantai Barat-Selatan yang alhamdulillah ketika dipanggil untuk hadir di tingkat pusat itu ada satu orang. Setelah selesai diabsen satu persatu dari delapan kabupaten itu saya tunjuk tangan dan mengatakan, ada saya pak dari pantai barat selatan,” ujar Rafli.
Menurutnya, absensi kehadiran itu dapat ditamsilkan sebagai referensi dan keteladanan dari rekonsiliasi politik yang sangat potensial.
Semangat yang dilakukan oleh para tokoh dari Lintas Gayo kata Rafly dijadikan sebagai landasan semangat warga pantai barat selatan dalam memperjuangkan nasibnya.
“Semangat ini penting saya kira yang nantinya menjadi cikal bakal sebuah provinsi. Seluruh kapasitas dan potensi-potensi besar pantai barat selatan harus berkumpul untuk membicarakan nasib wilayah pantai barat selatan. Saya akan suarakan dan saya akan sampaikan kepada pemerintah pusat nantinya walaupun tidak sekuat Tagore Abubakar,” kata Rafli lagi.[]
Discussion about this post