MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) binaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) pada Selasa, 15 Desember 2015, di Auditorium BPPT, Jakarta.
Acara penganuerahan penghargaan PUI 2015 ini dihadiri oleh Menristekdikti, Prof. Dr. M. Nasir, beserta jajarannya, para kepala lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), dan perwakilan dari berbagai perguruan tinggi.
Pada acara tersebut, 12 lembaga litbang ditetapkan menjadi PUI, dan 18 lembaga termasuk TDMRC Unsyiah ditetapkan sebagai PUI binaan Kemristekdikti untuk tahun 2016-2018.
PUI adalah lembaga, baik berdiri sendiri maupun konsorsium, yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna Iptek.
Menurut Ketua TDMRC, Dr. Khairul Munadi, fokus unggulan yang dibebankan pada TDMRC adalah mitigasi bencana tsunami.
Keberhasilan TDMRC ini cukup prestisius, karena hanya 45 lembaga yang masuk dalam kelompok PUI nasional, dari lebih 24.000 lembaga litbang di seluruh Indonesia sejauh ini.
Untuk tahun 2015, seleksi dilakukan sejak Juni lalu berdasarkan proposal yang diajukan. Ada empat kapasitas kelembagaan yang dinilai, yaitu kapasitas lembaga mengakses informasi, kapasitas riset, kapasitas diseminasi dan kapasitas mendayagunakan sumber daya lokal.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal, mengapresiasi prestasi TDMRC. “Kita bersyukur, status PUI ini membanggakan sekaligus menjadi tantangan,” ujar Samsul Rizal.
Menurut Samsul, rasa bangga ini sangat mendasar, karena ini merupakan salah satu hasil pembelajaran pascatsunami, di mana Aceh tidak hanya pulih secara fisik, namun juga telah membangun kapasitas pengetahuan di bidang mitigasi tsunami.
Rektor Unsyiah juga berharap agar TDMRC dapat lebih kontributif menghasilkan riset-riset terapan di masa depan.
“Tantangan ke depan, agar TDMRC tidak saja menghasilkan riset untuk pengembangan iptek, namun juga riset-riset aplikatif yang bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi bencana,” pungkas lulusan Toyohashi University of Technology, Jepang ini.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Drs. Said Rasul, juga menyambut baik pengukuhan TDMRC sebagai PUI binaan.
“Kami sampaikan selamat. Sebagai mitra BPBA, semoga ke depan semakin banyak hasil-hasil riset TDMRC yang mewarnai program dan kegiatan pengelolaan bencana di Provinsi Aceh,” ujarnya. []
Discussion about this post